Senin, 11/03/2013 12:31 WIB
Jakarta - Mulai pekan ini,
personel Polres Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan tak berkantor seperti
biasa. Mereka dipindahkan ke Polres OKU Timur setelah kantornya rusak parah
'diamuk' sekelompok oknum TNI.
"Mulai hari ini, aktivitas
dialihkan ke OKU Timur sambil menunggu pembersihan selesai," kata
Wakapolres OKU Kompol Anisullah M Ridha kepada detikcom melalui telepon, Senin
(11/3/2013).
Jarak OKU atau biasa disebut OKU
Induk, dengan OKU Timur, tidak terlalu jauh. Dua kota ini berjarak sekitar 35
km, dapat ditempuh 45 menit dengan kendaraan pribadi. OKU beribukota di
Baturaja, OKU Timur beribukota di Martapura.
Tidak dijelaskan bagaimana
personel OKU dan OKU Timur diatur dalam satu gedung. Namun, hal itu merupakan
salah satu alternatif agar Polres OKU tetap bisa melakukan tugas dan fungsinya.
Kaca-kaca jendela dan pintu
Mapolres OKU pecah. Namun Anis mengklaim Mapolres OKU tak terlalu rusak.
Kerusakan parah hanya terjadi pada perangkat keras seperti kursi, meja, dan
komputer. Barang-barang tersebut tak bisa diselamatkan saat sekelompok oknum
TNI menyerbu Mapolres, Kamis (7/3/2013) lalu. "Mebelair yang rusak.
Tingkat kerusakannya ya kira-kira 90 persen," jelasnya.
Saat ini, 30-an personel mulai
membersihkan Mapolres OKU. Mereka memilah-milah dokumen yang masih bisa
diselamatkan. Pembersihan lainnya akan dilakukan pada tahap berikutnya.
Mapolres OKU dirusak dan dibakar
90-an anggota TNI, Kamis (7/3/2013) lalu. Pasukan berseragam loreng itu datang
ke Mapolres untuk menanyakan perkembangan kasus penembakan anggota Batalyon
Armed Martapura, Pratu Heru Oktavianus. Aksi mereka berujung anarki. Usai
merusak Mapolres, mereka berkonvoi dan mengamuk di Mapolsek Martapura. Lima
orang terluka, termasuk Kapolsek Martapura AKP Ridwan. Sumber : www.detiknews.com