Senin, 18 Maret 2013

Lagi, Aparat Keamanan Sita Bom dari Warga Saparua



Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Jumat, 15 Maret 2013 | 18:11 WIB

SAPARUA, KOMPAS.com - Aparat gabungan TNI Polri kembali menyita 10 buah bom aktif dari tangan warga Porto-Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, saat menggelar razia lanjutan di kedua desa tersebut, Jumat (16/3/2013).

Aparat TNI dan Polisi memulai aksi razia tersebut sejak Kamis kemarin hingga Jumat. Dalam razia itu, ratusan aparat gabungan menggeledah rumah penduduk kedua desa dan menyita sejumlah barang berbahaya seperti bom, senjata api, busur dan anak panah, peluru, pelontar bom dan sejumlah barang berbahaya lainnya.

Pantauan Kompas.com langsung di Saparua, selain menyita 10 bom rakitan aktif, aparat gabungan TNI dan polisi ini juga menyita satu buah mortir rakitan, lima buah pelontar bom dari pipa besi dengan ukuran panjang enam meter dan tinggi lima meter, sebuah senapan angin dan senjata panah, ratusan anak panah serta busur panah, dan empat buah golok.

Selain itu, aparat juga menyita tiga buah magazine senjata MK-3 dan satu buah magazine senjata SS-1, dua alat radio komunikasi, dan satu unit mesin gerinda yang dijadikan sebagai alat perakit senjata api rakitan dan bom.

Kepala Biro Ops Polda Maluku, Komisaris Besar, Sutanto kepada wartawan di depan Mapolsek Saparua saat menggelar barang bukti hasil sitaan aparat TNI dan polisi mengungkapkan, razia tersebut, dilakukan tak lain untuk menertibkan adanya gangguan keamanan di kedua desa yang kerap terlibat bentrokan dengan menggunakan senjata dan bom.

Sutanto mengakui, dalam razia tersebut, sejumlah warga sempat menentang adanya aksi tersebut dengan cara memprotes aparat yang mencoba melakukan penggeledahan ke rumah-rumah warga, namun aparat tetap melakukan razia dan mengamankan sejumlah barang bukti. "Hal ini kita lakukan untuk meredam adanya bentrok antarwarga kedua desa yang kerap terlibat saling serang. Tadi kita juga sempat ditentang oleh warga saat melakukan razia, mereka memprotes dengan berunjuk rasa," ujarnya.

Pantauan di Mapolsek Saparua, usai razia tersebut, sejumlah warga juga dengan suka rela datang menyerahkan sejumlah bom rakitan dan pelontar bom ke Mapolsek Saparua. Razia ini dilakukan menyusul sering terjadinya bentrok antarwarga kedua desa yang kerap menggunakan senjata dan bahan peledak. Editor : Glori K. Wadrianto