Penulis : Kontributor Ambon,
Rahmat Rahman Patty | Jumat, 15 Maret 2013 | 18:11 WIB
SAPARUA, KOMPAS.com - Aparat
gabungan TNI Polri kembali menyita 10 buah bom aktif dari tangan warga
Porto-Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, saat menggelar razia
lanjutan di kedua desa tersebut, Jumat (16/3/2013).
Aparat TNI dan Polisi memulai
aksi razia tersebut sejak Kamis kemarin hingga Jumat. Dalam razia itu, ratusan
aparat gabungan menggeledah rumah penduduk kedua desa dan menyita sejumlah
barang berbahaya seperti bom, senjata api, busur dan anak panah, peluru,
pelontar bom dan sejumlah barang berbahaya lainnya.
Pantauan Kompas.com langsung di
Saparua, selain menyita 10 bom rakitan aktif, aparat gabungan TNI dan polisi
ini juga menyita satu buah mortir rakitan, lima buah pelontar bom dari pipa
besi dengan ukuran panjang enam meter dan tinggi lima meter, sebuah senapan
angin dan senjata panah, ratusan anak panah serta busur panah, dan empat buah
golok.
Selain itu, aparat juga menyita
tiga buah magazine senjata MK-3 dan satu buah magazine senjata SS-1, dua alat
radio komunikasi, dan satu unit mesin gerinda yang dijadikan sebagai alat
perakit senjata api rakitan dan bom.
Kepala Biro Ops Polda Maluku,
Komisaris Besar, Sutanto kepada wartawan di depan Mapolsek Saparua saat
menggelar barang bukti hasil sitaan aparat TNI dan polisi mengungkapkan, razia
tersebut, dilakukan tak lain untuk menertibkan adanya gangguan keamanan di
kedua desa yang kerap terlibat bentrokan dengan menggunakan senjata dan bom.
Sutanto mengakui, dalam razia
tersebut, sejumlah warga sempat menentang adanya aksi tersebut dengan cara
memprotes aparat yang mencoba melakukan penggeledahan ke rumah-rumah warga,
namun aparat tetap melakukan razia dan mengamankan sejumlah barang bukti.
"Hal ini kita lakukan untuk meredam adanya bentrok antarwarga kedua desa
yang kerap terlibat saling serang. Tadi kita juga sempat ditentang oleh warga
saat melakukan razia, mereka memprotes dengan berunjuk rasa," ujarnya.
Pantauan di Mapolsek Saparua,
usai razia tersebut, sejumlah warga juga dengan suka rela datang menyerahkan
sejumlah bom rakitan dan pelontar bom ke Mapolsek Saparua. Razia ini dilakukan
menyusul sering terjadinya bentrok antarwarga kedua desa yang kerap menggunakan
senjata dan bahan peledak. Editor : Glori K. Wadrianto