Rabu, 20 Maret 2013 05:04:00
Kopral langka dari Solo, Subagyo
Lelono, anggota Detasemen Polisi Militer Surakarta memiliki obsesi untuk
menundukkan Tugu Monas Jakarta. Lelaki berusia 51 tahun ini berencana membuat
aksi heboh dengan berlari keliling Tugu Monas Jakarta, 24 jam nonstop.
Untuk merealisasikan obsesinya,
Kopral Bagyo berangkat dari Solo menuju Jakarta untuk izin kepada komandannya
di Kantor Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI AD Jakarta. Subagyo mengaku dirinya
ingin keliling Monas 24 jam menyambut hari ulang tahun Puspom ke-68 yang jatuh
pada tanggal 23 Juni mendatang.
Tepat jarum jam menunjukkan pukul
08.40 WIB, Kopral Bagyo turun dari mobil merdeka.com dan menyapa dua petugas
Puspom TNI yang jaga di pintu masuk. Dia memberikan hormat dan menjulurkan
tangannya untuk mengajak salaman. "Gimana kabar Bang? Mau menghadap
komandan ya? Hehehe," sapa petugas Puspom TNI sambil menepuk pundak sang
kopral, Jakarta, Selasa (19/3).
Selanjutnya merdeka.com mengajak
Kopral Bagyo untuk sarapan di kantin Kantor Puspom TNI AD yang terletak di sisi
belakang bangunan. Saat memasuki kantin, terpampang banner gambar Kopral Bagyo
dengan tulisan "Push up selama 24 jam, push up terlama masuk Museum Rekor
Indonesia (Muri),".
Begitu masuk kantin, Kopral
langka asal Solo ini langsung ditembak oleh sejumlah jenderal yang sebelumnya
telah duduk di dua meja dengan sapaan yang terlihat akrab. Mereka sarapan dan
minum es selepas olah raga pagi. "Mau atraksi demo apalagi ini Bag? Mau
mecahkan rekor apa ini?," sapa Wakil Komandan Pusat Polisi Militer
(Puspom) TNI AD Brigjen TNI Unggul Yudhoyono.
"Ini mau keliling Monas
dalam rangka menyambut ulang tahun Puspom. Komandan acara di dalam kantor, saya
ritual di luar aja dengan keliling Monas," jelas Kopral Bagyo. Brigjen TNI
Unggul Yudhoyono didampingi dengan sejumlah petinggi Puspom AD seperti Brigjen
M Jayusman, Kolonel CPM Dicky Makaminan, Kolonel CPM Firman Subagyo, Kolonel
CPM Benny A Sitohang dan petinggi lainnya.
Mereka terlihat akrab antara
Kopral Bagyo dengan sejumlah jenderal dan petinggi Puspom AD tersebut. Menurut
Kopral Bagyo, dirinya berencana menemui Kepala Badan Puspom AD untuk meminta
izin dan restu. Berhubung Mayjen TNI Iran Saefuddin sedang bertugas di luar
kota, Kopral Bagyo terpaksa tidak bisa ketemu dengan komandan tertinggi di korp
satuannya itu.
"Halooo Kopral, masih hidup
kamu?," canda salah satu kolonel yang baru datang masuk ke kantin menyapa
Kopral Bagyo. Menurut Kopral Bagyo, dirinya termotivasi dengan salah satu
komandannya Kolonel CPM Benny A Sitohang. "Ini motivator saya, ini salah
satu yang terus memotivasi saya. beliau sempat menjadi komandan di Solo dan
membuat latihan rutin karate," ujarnya.
Subagyo mengaku dirinya ingin
melakukan aksi tersebut, bukan untuk unjuk gigi atau sekadar pamer kekuatan.
Namun untuk memberikan contoh kepada kaum muda, utamanya di kalangan muda korps
TNI, bahwa di usia tua seseorang apalagi anggota TNI tak boleh berhenti
berkarya. "Meski sudah tidak muda, dan mendekati pensiun, kita tidak boleh
nglokro (patah semangat). Kita tunjukkan bahwa kita selalu sehat dan bisa
berkarya, berguna bagi nusa dan bangsa," tuturnya.
Selanjutnya, Kopral Bagyo memesan
menu sarapan berupa nasi putih, sayur bayam dan telor dadar. Uniknya, Kopral
Bagyo tak memesan es teh manis atau es lainnya. "Jeruk asem hangat agak
panas tanpa gula. Yang asem banget ya mbak," pesan Kopral Bagyo. Selepas
makan, Kopral Bagyo pamit dengan komandan-komandannya. Sebelum pamit, dirinya
menyempatkan foto-foto dengan sejumlah jenderal itu. "Nanti kami bantu
kalau keliling Monas. Butuh berapa kompi, nanti biar diikutin pasukan
lainnya," kata Brigjen TNI Unggul. Sumber : www.merdeka.com