Jakarta, Panglima
TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, menegaskan TNI tetap mendukung pelaksanaan
program kependudukan dan KB. Sudah terbukti program KB menjadikan keluarga
sejahtera, peningkatkan ekonomi, dan meningkatkan daya saing dengan
internasional.
"Jika penduduk tidak dikendalikan, bisa
berbahaya, seperti kurangnya pelayanan kesehatan dan pendidikan. Selain itu,
penduduk yang besar dan penyebaran penduduk tidak seimbang akan berpengaruh
pada keamanan pertahanan bangsa," kata Panglima TNI dalam sambutan
tertulis yang dibacakan Aster Panglima TNI Mayjen TNI S. Widjonarko, pada Rapat
Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemitraan dengan Tentara Nasional Indonesia
(TNI) di Hotel Horison Bekasi, Jawa Barat, kemarin.
Menurut Panglima TNI, TNI akan tetap konsisten
membantu revitalisasi Program Kependudukan dan KB Nasional untuk mempercepat
pencapaian sasaran Pembangunan Kependudukan dan KB menuju Pencapaian MDGs
2015.
Ini mengingat Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2012 menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan, di mana total
fertility rate (TFR) masih tercatat 2,6 yang berarti masih stagnan dari
kondisi SDKI 2007. Begitu pula dengan kondisi CPR dan unmet need hasil SDKI
2012 belum menunjukkan perubahan yang berarti.
Menurut Agus Suhartono, kemitraan BKKBN-TNI
menjadi titik berangkat bagi pengembangan program dan kegiatan dalam rangka
membantu percepatan pembangunan kependudukan dan keluarga berencana (KKB), yang
memiliki efek domino bagi peningkatan akses dan kualitas pendidikan,
kesehatan, serta bagian integral penanggulangan kemiskinan dan menjadi penunjang
bagi perluasan kesejahteraan lainnya.
Bila melihat ke belakang, berbagai program sudah
dilakukan bersama antara BKKBN dengan TNI seperti yang selalu rutin dilakukan
adalah Bakti Sosial KB Kesehatan. Sejarah mencatat, kiprah TNI dalam program KKB
dimulai sejak 1967 dan terus berkembang mengikuti dinamikan masyarakat dan
lingkungan strategis yang ada.
Bahkan bukti dukungan TNI terhadap program KKB
tahun lalu, diwujudkan dengan pengerahan sebanyak 48.640 anggota Babinsa TNI
di seluruh Indonesia yang akan dilibatkan sebagai Petugas Lapangan Keluarga Berencana
(PLKB). Mereka akan bergabung dengan 21 ribu PLKB guna menurunkan laju
pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk.
Selain itu penggarapan KB Kepulauan dengan memberdayakan
Satuan Komando Kewilayahan di kepulauan, Rumah Sakit Terapung TNI AL, juga
dengan memanfaatkan operasi rutin yang dilaksanakan, seperti TNI AD dengan
Manunggal Membangun Desa (TMMD), TNI AL dengan Surya Bhaskara Jaya, dan TNI AU
dengan Pelangi Nusantara.
Pelaksana Tugas Kepala BKKBN Sudibyo Alimoeso
menegaskan, tahun 2013 ini posisi program KKB dalam konteks pembangunan nasional
semakin strategis, karena berbagai masalah kependudukan akan sangat
mempengaruhi kinerja pembangunan. (Singgih BS), Sumber Koran: Suara Karya (19
Maret 2013/Selasa, Hal. 04)