Gowa, Wakil
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal Moeldoko, Minggu (10/3),
membuka Ekspedisi Negara Kesatuan Republik Indonesia Koridor Sulawesi di
Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Ekspedisi selama empat bulan
itu akan menelusuri kawasan terpencil dan keragaman hayati di sembilan daerah
di Sulawesi.
Ekspedisi
diikuti 1.433 peserta dari anggota TNI, polisi, peneliti, dan mahasiswa. Bagi
TNI dan polisi, ekspedisi itu untuk meningkatkan wawasan terhadap kondisi
hutan, pegunungan, rawa, pulau, sungai, dan pantai di Sulawesi. "Jika
sewaktu-waktu ada persoalan, prajurit diharapkan mengenal medan dengan baik,"
kata Moeldoko.
Peneliti dalam
Ekspedisi NKRI diharapkan mengeksplorasi lebih jauh keragaman hayati di
Sulawesi. Hampir di setiap sisi pulau terdapat hewan endemik, seperti Tarsius
dan Macaca (monyet). Sulawesi juga kaya jenis burung dan flora. Ekspedisi
diikuti sekitar 200 mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi, antara lain
Universitas Airlangga (Unair), Surabaya; Universitas Indonesia; Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya; dan Universitas Diponegoro, Semarang. Nunung
Istiqomah (22), mahasiswa Ilmu Keperawatan Unair, mengaku ingin mengenal lebih
jauh potret Tanah Air melalui Ekspedisi NKRI. Ia pun mengambil cuti kuliah
selama satu semester.
"Kegiatan
ini sangat bermanfaat, terutama bisa menjadi bahan penelitian," kata
Nunung. Partisipasi mahasiswa dalam ekspedisi dapat dijadikan pengganti kuliah
kerja nyata atau praktek kerja lapangan.
Ekspedisi NKRI
Koridor Sulawesi berlangsung hingga 4 Juli 2013. Tim ekspedisi akan beraktivitas
di sembilan wilayah, yaitu Kepulauan Sanaihe-Talaud dan Minahasa (Sulawesi
Utara); Bone Bolango (Gorontalo); Sigi dan Luwuk-Banggai (Sulawesi Tengah);
Mamuju (Sulawesi Barat); Tana Toraja dan Gowa (Sulsel), serta Kolaka
(Sulawesi Tenggara). Ekspedisi NKRI adalah kegiatan ketiga yang diadakan
Komando Pasukan Khusus TNI AD. Ekspedisi sebelumnya menjelajahi Sumatera dan
Kalimantan. (Riz), Sumber Koran: Kompas (11 Maret 2013/Senin, Hal. 22)