Penulis : Kontributor Ciamis,
Irwan Nugraha | Selasa, 19 Maret 2013 | 19:12 WIB
TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Korban
pengeroyokan Direktur PDUP Kabupaten Tasikmalaya Tino Rilantino mengatakan,
para pelaku penganiayaan kepada dirinya diduga terdapat oknum aparat hukum
sebagai deking pengusaha pasir besi berinisial M. "Saya pada kenal anak
buahnya pelaku, dan yang mengeroyok saya memang ada oknum anggota Brimob dan
TNI," jelas Tino, kepada Kompas.com, Selasa (19/3/2013).
Menurut Tino, sebelum dirinya
menjabat sebagai kepala PDUP. Ia mengaku pernah bekerja kepada pelaku sebagai
pengusaha tambang pasir besi di kawasan Pantai Cipatujah, Kabupaten
Tasikmalaya. Sehingga, dirinya mengetahui sepak terjang si pelaku. Penganiayaan
kepadanya terjadi diduga akibat permasalahan bisnis tambang pasir besi. "Dikira
saya akan menutup tambang pasir besi milik si pelaku. Padahal kan yang
berwenang adalah dinas pertambangan dan energi," terang Tino.
Sementara, Kepala Satuan Reserse
Kriminal Polisi Resort Tasikmalaya Candra Sasongko menyatakan, pihaknya telah
memeriksa oknum kesatuan Brimob yang ikut melakukan penganiayaan terhadap
korban. Sedangkan, oknum TNI yang terlibat pun telah diperiksa oleh instansi
terkait.
"Kami sudah menetapkan dua
orang tersangka. Kami juga telah memeriksa oknum Brimob yang terlibat kasus
ini. Sedangkan, oknum Brigif telah diperiksa oleh instansi terkait," tegas
Candra.
Diberitakan sebelumnya,
Satreskrim Polres Tasikmalaya telah siap melimpahkan berkas kasus penganiayaan
Dirut PDUP Kabupaten Tasikmalaya kepada kejaksaan. Tino diketahui telah
dipukuli sekelompok orang dan salah satu pengusaha pasir besi di Kawasan Pantai
Cipatujah, Tasikmalaya, Senin (11/3/2013) malam.
Penganiayaan yang dialaminya terjadi
di salah satu vila kawasan Cipatujah, setelah bertemu rekan bisnisnya. Saat
akan pulang, ia dihadang sekitar delapan orang menggunakan tiga mobil di depan
gerbang masuk vila. Awalnya, empat orang menghampirinya dan memukul bagian
wajah dan badan, sampai jatuh ke sebuah parit. Tak lama kemudian, salah seorang
bos usaha penambangan pasir besi berinisial M kembali memukulinya menggunakan
alat berupa keling besi.