Rabu, 20 Maret 2013

Adik Ipar SBY Beri Sinyal Maju di KLB Demokrat



Jakarta, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo membuka peluang dirinya akan maju dalam bursa calon Ketua Umum Partai Demokrat. Apalagi adik ipar Presiden SBY ini akan pensiun pada 5 Mei 2013.

"Kalau pensiun, bebas jadi apa saja. Tapi sampai saat ini masih fokus ngurus keluarga karena selama tugas sering tinggalkan keluarga," ujar Pramono di Jakarta, Selasa (19/3).

Pernyataan Pramono itu seolah mem­berikan sinyal bahwa dirinya akan maju dalam bursa calon Ketua Umum Partai Demokrat pada Kongres Luar Biasa (KLB) di Bah, 30-31 Maret mendatang. Nama Pramono memang santer dika­barkan akan maju sebagai ketua umum setelah muncul dalam rapat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY dengan 33 DPD di Cikeas beberapa waktu lalu. Dalam rapat itu dikabarkan Pramono diperke­nalkan secara langsung oleh SBY di depan 33 DPD.

Akan tetapi, Pramono memban­tah wacana pengusungan dirinya sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat untuk menggantikan Anas Urbaningrum. Hingga saat ini dia mengaku hanya fokus pada jabatan sebagai KSAD.

"KLB tidak urusan," kata Pramono di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/3), sebagaimana dilansir kompas.com.

Pramono membantah ketika ditanya isu bahwa dia sudah mengajukan percepatan pensiun kepada SBY. Dia menegaskan akan tetap pensiun pada akhir Mei 2013. "Oh, enggak. Saya pensiun sesuai aturannya. Enggak ada percepat­an, enggak ada," ujar adik Ny Ani Yudhoyono itu.

Hingga kini, banyak, polisiti Demokrat yang mencalonkannya. "Kami tak sabar menunggu momen pensiun Jenderal Pramono Edhie Wibowo supaya bisa terjun ke masyarakat," kata Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan.

Menurut Ramadhan, jika Pramono berkiprah di Demokrat, dia bisa menjadi spirit baru semacam energi segar. Apalagi sosok Pramono dinilai cukup potensial menjadi capres di 2014, bahkan kalau harus berhadapan dengan capres Partai Gerindra Prabowo Subianto sekalipun.

PEW (Pramono Edhie Wibowo) lebih marketable (men­jual) dari Prabowo, masih fresh, merakyat, tegas, komunikatif, sederhana, dan belum pernah kalah dalam Pilpres. Tapi kami belum putuskan soal Pilpres," lanjut Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR itu.



Bukan uang negara

Sementara itu, menjelang KLB Demokrat, Presiden SBY memiliki agenda padat pekan depan. SBY akan mengikuti pertemuan High Level Panel (HLP) Post MDG's di Bali, 25-27 Maret.

Selang tiga hari, SBY mengikuti KLB Partai Demokrat di lokasi yang sama pada 30-31 Maret. Meski begitu, pihak Istana Kepresidenan memastikan tak ada penggunaan uang negara di KLB Demokrat.

"Tidak, nanti dijelaskan. Kami tahu batasan, kerangka tugas ne­gara dan partai. Sementara demi­kian. Jangan dicampur-adukkan," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/2).

Menurut dia, KLB merupakan kegiatan partai dan tak bisa di­samakan dengan tugas presiden sebagai kepala negara. Sementara, HLP merupakan serangkaian kegi­atan untuk melaksanakan diplo­masi di dunia internasional.

"Pembahasan mengenai partai dipisahkan dari tugas beliau se­bagai kepala negara dan kepala pemerintahan," tuturnya. (TB), Sumber Koran: Berita Kota (19 Maret 2013/Rabu, Hal. 1 nyambung 15)