Jakarta, Kepala Staf Angkatan Darat
(KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo membuka peluang dirinya akan maju
dalam bursa calon Ketua Umum Partai Demokrat. Apalagi adik ipar Presiden SBY
ini akan pensiun pada 5 Mei 2013.
"Kalau
pensiun, bebas jadi apa saja. Tapi sampai saat ini masih fokus ngurus keluarga
karena selama tugas sering tinggalkan keluarga," ujar Pramono di Jakarta,
Selasa (19/3).
Pernyataan
Pramono itu seolah memberikan sinyal bahwa dirinya akan maju dalam bursa calon
Ketua Umum Partai Demokrat pada Kongres Luar Biasa (KLB) di Bah, 30-31 Maret
mendatang. Nama Pramono memang santer dikabarkan akan maju sebagai ketua umum
setelah muncul dalam rapat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY dengan 33
DPD di Cikeas beberapa waktu lalu. Dalam rapat itu dikabarkan Pramono diperkenalkan
secara langsung oleh SBY di depan 33 DPD.
Akan tetapi,
Pramono membantah wacana pengusungan dirinya sebagai calon Ketua Umum Partai
Demokrat untuk menggantikan Anas Urbaningrum. Hingga saat ini dia mengaku hanya
fokus pada jabatan sebagai KSAD.
"KLB tidak
urusan," kata Pramono di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/3),
sebagaimana dilansir kompas.com.
Pramono
membantah ketika ditanya isu bahwa dia sudah mengajukan percepatan pensiun
kepada SBY. Dia menegaskan akan tetap pensiun pada akhir Mei 2013. "Oh,
enggak. Saya pensiun sesuai aturannya. Enggak ada percepatan, enggak
ada," ujar adik Ny Ani Yudhoyono itu.
Hingga kini,
banyak, polisiti Demokrat yang mencalonkannya. "Kami tak sabar menunggu
momen pensiun Jenderal Pramono Edhie Wibowo supaya bisa terjun ke
masyarakat," kata Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan.
Menurut
Ramadhan, jika Pramono berkiprah di Demokrat, dia bisa menjadi spirit baru semacam
energi segar. Apalagi sosok Pramono dinilai cukup potensial menjadi capres di
2014, bahkan kalau harus berhadapan dengan capres Partai Gerindra Prabowo
Subianto sekalipun.
PEW (Pramono
Edhie Wibowo) lebih marketable (menjual) dari Prabowo, masih fresh, merakyat,
tegas, komunikatif, sederhana, dan belum pernah kalah dalam Pilpres. Tapi kami
belum putuskan soal Pilpres," lanjut Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat
DPR itu.
Bukan uang
negara
Sementara itu,
menjelang KLB Demokrat, Presiden SBY memiliki agenda padat pekan depan. SBY
akan mengikuti pertemuan High Level Panel (HLP) Post MDG's di Bali, 25-27
Maret.
Selang tiga
hari, SBY mengikuti KLB Partai Demokrat di lokasi yang sama pada 30-31 Maret. Meski
begitu, pihak Istana Kepresidenan memastikan tak ada penggunaan uang negara di
KLB Demokrat.
"Tidak, nanti
dijelaskan. Kami tahu batasan, kerangka tugas negara dan partai. Sementara
demikian. Jangan dicampur-adukkan," kata Juru Bicara Presiden Julian
Aldrin Pasha di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/2).
Menurut dia, KLB
merupakan kegiatan partai dan tak bisa disamakan dengan tugas presiden sebagai
kepala negara. Sementara, HLP merupakan serangkaian kegiatan untuk
melaksanakan diplomasi di dunia internasional.
"Pembahasan
mengenai partai dipisahkan dari tugas beliau sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan," tuturnya. (TB), Sumber Koran: Berita Kota (19 Maret
2013/Rabu, Hal. 1 nyambung 15)