SELEKSI penerimaan mahasiswa beasiswa TNI selndonesia cukup
ketat. Para mahasiswa banyak yang tidak lulus karena faktor fisik yang tidak
memenuhi standar TNI. Meski begitu, Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI
Marsda TNI Bambang Wahyudi membantah kalau anak-anak Indonesia loyo.
"Sebenarnya bagus-bagus anak-anak Indonesia sekarang ini hanya saja
standar TNI kan beda," ujar Bambang saat ditemui pada kegiatan pelaksanaan
sidang penentuan terakhir (Pantukhir) Pusat Perwira, Beasiswa TNI 2013, di Wing
Pendidikan Teknik dan Pembekalan (Wingdiktekel) Lanud Husein Sastranegara,
Selasa (5/3) pagi.
Dia menjelaskan, seleksi ini diikuti 101 orang dari seluruh
perguruan tinggi di Indonesia. Setelah seleksi, hanya 41 orang yang bisa
mengikuti tahapan selanjutnya. "Jadi tidak benar kalau minat anak muda untuk
masuk di TNI ini berkurang," katanya. Setelah dilakukan seleksi ternyata
yang dinyatakan lulus hanya 19 orang terdiri atas TNI AD 8 orang (7 pria dan 1
wanita), TNI AL 6 orang (4 pria dan 2 wanita), dan TNI AU sebanyak 5 orang
semuanya pria.
Menurut Bambang, program penerimaan mahasiswa beasiswa TNI
merupakan salah satu program penerimaan calon perwira TNI yang bersumber dari
mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta. Penerimaan calon diarahkan untuk
mengisi jabatan yang membutuhkan kualifikasi khusus sesuai dengan jurusan atau
program studinya seperti dokter umum, kedokteran gigi, kedokteran hewan,
apoteker, psikologi, dan lain-lain.
Bagi mahasiswa beasiswa TNI yang dinyatakan
lulus akan kembali melanjutkan kuliahnya di kampus masing-masing hingga selesai
kuliah. "Mahasiswa yang lulus itu dapat beasiswa dan tunjangan skripsi.
Hanya, mereka selama kuliah tidak boleh nikah," ujarnya. (A-113)
Pikiran Rakyat hal.5, Rabu 6 Maret 2013