Tribunnews.com - Senin, 18 Maret 2013 13:17 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Direktur Reserse Kriminal Umum
Polda Metro Jaya, Kombes Pol Toni Harmanto menjelaskan, tujuh orang terduga
teroris dan perampok toko emas di Tambora masuk dalam jaringan teroris Abu Umar.
"Mereka bagian dari kelompok Abu Umar. Awalnya, kami
tidak tahu kalau mereka teroris. Karena awalnya kan mereka kasus curas di
Tambora," ucap Toni, Senin (18/3/2013) di Mapolda Metro Jaya. Toni
mengatakan dirinya masih belum mengetahui kapan kelompok ini akan meledakkan
bom pipa tersebut. Namun sasarannya memang markas TNI-Polri di Kwitang.
"Kalau diledakkan masih belum tahu. Yang jelas,
sasarannya markas polisi dan TNI. Rencananya sampai uang tercukupi dari
perampokan emas hasilnya akan digunakan untuk melengkapi barang-barang seperti
menambah peralatan dan bahan peledak," tutur Toni.
Diberitakan sebelumnya, polisi berhasil membekuk tujuh orang
pelaku perampokan bersenjata api di Kampung Mustika Jaya RT 02/03, Bekasi dan
di kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara. Tiga orang diantaranya terpaksa ditembak
mati dalam penggerebekan tersebut. Tersangka yang meninggal dunia dalam
penggerebekan tersebut berinisial M (ditangkap di Teluk Gong) serta A dan H
alias P (ditangkap di Bekasi).
Sementara empat tersangka lain yang berhasil ditangkap
hidup-hidup berinisial H (ditangkap di Teluk Gong), S, T, dan K (ditangkap di
Bekasi). Para tersangka sendiri merupakan pelaku tindak pidana pencurian emas
di kawasan Tubagus Angke RT 8/10, Tambora Jakarta Barat Minggu (10/3/2013)
lalu.
Dalam penggerebekan tersebut polisi menyita 5 senjata api
rakitan jenis Scorpion, 12 bom pipa aktif berdaya ledak rendah, 34 butir peluru
kaliber 9 mm, 2 sepeda motor serta emas hasil rampokan. Sumber: www.tribunnews.com