Jumat, 08 Maret 2013

Satu Warga Sipil Ikut Jadi Korban Serbuan TNI ke Polres OKU

Penulis : Dian Maharani | Kamis, 7 Maret 2013 | 22:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga sipil bernama Ajrul ikut menjadi korban kericuhan antara puluhan anggota TNI dan Polres Ogan Komering Ulu (OKU), Baturaja, Sumatera Selatan, Kamis (7/3/2013). Ajrul yang diketahui berprofesi sebagai petugas kebersihan, mengalami luka di bagian pelipis. "Ada satu orang (sipil yang jadi korban) diduga cleaning service," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (7/3/2013) malam.

Total korban dalam pembakaran Polres OKU berjumlah lima orang, dengan empat di antaranya adalah polisi, termasuk Kapolsek Martapura Komisaris Polisi Ridwan. Tiga polisi lain yang juga menjadi korban adalah Aiptu Merbawi, Briptu Berlin Mandala, dan Bripka Andi. Kondisi para korban bervariasi. Aiptu Merbawi mengalami luka tusuk pada paha kirinya dan patah pada hidung. Briptu Berlin Mandala terluka tusuk di dada kiri dan tangan kanan robek. Bripka Andi, mengalami luka di mata dan luka tusuk di tangan kanan. Kompol Ridwan juga mengalami luka tusuk dan luka di bagian kepala. Mereka diduga ditusuk oknum TNI seusai terjadi pembakaran Polres OKU. Keempat polisi tersebut saat ini menjalani perawatan di Palembang.

Sebelumnya, Markas Polres OKU dibakar puluhan anggota TNI dari Batalyon Armed 15, Kamis (7/3/2013) sekitar pukul 07.30 WIB. Para oknum TNI ini juga merusak mobil polisi, dua Pos Polisi, dan Sub Sektor setempat. Sekitar 90 anggota TNI itu datang dengan sepeda motor dan truk. Ketika datang, puluhan tentara tersebut membawa sungkur yang kemudian diduga melukai empat polisi itu. Berdasarkan keterangan polisi, semula tentara-tentara ini ingin menanyakan kasus tewasnya anggota TNI pada Januari lalu. Tentara tersebut tewas ditembak petugas lalu lintas Polres OKU. Diduga kecewa dengan penjelasan yang didapat, puluhan tentara itu akhirnya membakar gedung Polres dan kendaraan yang ada di sekitar markas.

Pada akhir Januari lalu anggota TNI Pratu Heru tewas ditembak petugas lalu lintas Polres OKU Brigadir Polisi Bintara Wijaya.Berdasarkan keterangan Wijaya, saat itu dia menghentikan Heru yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Namun, Heru tak menghiraukan dan tetap melanjutkan perjalanan. Wijaya pun mengejar Heru hingga melepaskan tembakan yang menewaskan anggota TNI itu. Wijaya kini telah ditahan di Polda Sumatera Selatan. Tapi, sejak saat itu hubungan TNI dan Polisi di Sumsel memanas. Sumber: www.kompas.com