Senin, 04/03/2013
03:05 WIB
Jakarta - Kasus
penembakan yang menewaskan 8 prajurit TNI belum juga terungkap dengan jelas.
Polisi diminta untuk bekerja maksimal membantu TNI mengungkap kasus tersebut.
"Kami mengimbau Presiden SBY harus peduli dengan kematian 8 anggota TNI
dan harus mendorong elite-elite pemangku keamanan, seperti Polri untuk segera
mengungkapkan kasus itu," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch
(IPW), Neta S Pane, dalam siaran pers, Senin (4/3/2013).
Neta mengatakan
sudah lebih dari 10 hari kasus penembakan tersebut terjadi, namun sampai
sekarang belum juga ada tanda-tanda akan terungkap siapa dalang dari kasus
penembakan di dua Kabupaten Papua itu. Dengan tidak terungkapnya kasus itu
tentu akan membuat para pelaku merasa besar kepala dan bukan mustahil akan
semakin membuat khawatir para aparat yang ditugaskan ke Papua. "Jika kasus
ini tidak diungkapkan secara tuntas, kematian 8 anggota TNI itu akan menjadi
kematian yang sia-sia dan akan menimbulkan ketakutan tersendiri bagi aparat keamanan
yang akan ditugaskan ke Papua," ujarnya.
Neta menambahkan,
kasus ini menjadi sejarah terburuk dalam sistem keamanan Indonesia dan Papua
Khususnya. Karena baru pertama kali anggota TNI Indonesia bisa ditembaki dan
meninggal sebanyak itu dalam sekali serangan. "Ironisnya, meski belum ada
tanda-tanda bakal terungkap, Pemerintah SBY belum juga melakukan tindakan pada
elit-elit keamanan yang bertanggungjawab. Padahal seharusnya Presiden segera
mencopot Kapolda dan Pangdam Papua serta mengevaluasi posisi Kapolri dan
Panglima TNI," imbuhnya. Sumber : www.detiknews.com