Jumat, 01 Maret 2013

KSAD Minta Dansat Asah Naluri Tempur

Bandung, Jurnal Nasional (01-03-2013, Hal. 02)
Kepala Staf TNI Angkat­an Darat (KSAD), Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo memerintahkan kepada para Ko­mandan Satuan (Dansat) agar mengasah kembali naluri tempur dan memedomani prin­sip-prinsip operasi dengan baik dan benar. "Saya perintahkan kepada para Dansat agar ikuti kem­bali prosedur tetap (Protap) pengamanan dalam penugasan di daerah rawan, sehingga setiap prajurit memiliki kesiapsiagaan dan kewaspadaan," kata Jenderal Pramono dalam amanat tertulis dibacakan oleh Wakil KSAD, Letjen TNI Moeldoko dalam Upacara Pembukaan Apel Komandan Satuan TNI AD Terpusat Ta­hun 2013 di Pussenif Kodiklat TNI AD, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/2).

Apel Komandan Satuan TNI AD ini berlangsung hing­ga 1 Maret 2013. Peserta apel diikuti oleh 307 orang. Perintah KSAD tersebut terkait gugurnya 8 Prajurit TNI AD di wilayah Papua ba­ru-baru ini. Dalam kasus pe­nembakan prajurit TNI oleh kelompok separatis bersenja­ta Organisasi Papua Merdeka, delapan prajurit gugur dalam waktu satu jam di dua tem­pat berbeda yaitu wilayah Distrik Tinggi Nambut Kabu­paten Puncak dan Distrik Sinak Kabupaten Puncak Jaya Papua.

Setelah Apel Dansat ini, Pramono mengharapkan pe­mahaman para Dansat ter­hadap pokok-pokok Kebijak­an Pimpinan TNI AD tanun 2013, yang ditandai dengan meningkatnya profesionalitas Dansat melalui kepemimpin­an lapangan yang dilandasi keunggulan etika dan moralitas. Para Dansat juga diharap­kan mampu mengoptimalkan peran sebagai Komandan Sa­tuan melalui sinergitas fungsi intelijen, operasi, pendidikan dan latihan dalam mendu­kung tugas pokok TNI AD.

Sesuai siaran pers Dinas Penerangan TNI Angkatan Da­rat (Dispenad), Pramono menekankan kepada para Dansat agar mengoptimalkan peng­awasan melekat (Waskat), konseling dan Jam Komandan (Jamdan) untuk mencegah timbulnya masalah-masalah di satuan. "Tumbuhkan kepedulian dan kepekaan yang tinggi ter­hadap perkembangan prajurit di satuan dan lingkungannya, sehingga dapat dilakukan upaya-upaya pencegahan ter­hadap tindakan prajurit yang merusak nama baik satuan dan citra TNI AD," katanya. (Friederich Baiari), Sumber: Koran Jurnal Nasional