Penulis : Kontributor Manado,
Ronny Adolof Buol | Kamis, 14 Maret 2013 | 10:26 WIB
MANADO, KOMPAS.com — Survei
terhadap lokasi strategis diperlukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk
mengetahui informasi awal jika suatu saat lokasi tersebut diperlukan bagi
pendaratan pasukan.
Hal itu disampaikan oleh Komandan
Tim Khusus Rawa, Laut, Sungai, dan Pantai (Ralasuntai) Ekspedisi NKRI 2013
Koridor Sulawesi, Mayor Marinir Joko Fitrianto, kepada Kompas.com, Kamis
(14/3/2013). "Jadi jika musuh datang mengancam, maka kita sudah tahu
persis lokasi pendaratan pasukan. Semua data yang diperlukan kita sudah
miliki," ujar Joko.
Tim Khusus Ralasuntai yang
terdiri dari 21 anggota pasukan elite TNI yang merupakan gabungan dari
Kopassus, Paskhas, Kostrad, dan Marinir tersebut, akan menjelajah jarak
sepanjang 15.909 km pesisir Pulau Sulawesi.
Misi tersebut merupakan rangkaian
dari Satgas Ekspedisi NKRI 2013 Koridor Sulawesi yang akan berlangsung selama
empat bulan ke depan. "Kami akan menjelajah selama 3,5 bulan menyusuri
laut pesisir Pulau Sulawesi dan menyinggahi berbagai pulau," tambah Joko.
Hari ini tim Khusus, yang
menggunakan dua Sea Raider yang berkecepatan maksimal 45 knot tersebut, akan
menyambangi Pantai Likupang, Pulau Talise, dan Pulang Bangka di Minahasa Utara.
Sehari sebelumnya, tim melakukan
survei pemetaan kewilayahan di Pantai Kema, Minahasa Utara. "Di
lokasi-lokasi tertentu selain melakukan pemetaan kewilayahan, kami juga akan
melakukan survei terhadap keanekaragaman hayati, flora, fauna, serta berbagai
aspek sosial budaya lainnya," tambah Joko.