Di tengah
prahara yang menimpa Partai Demokrat, diam-diam elite partai SBY ini telah
menyiapkan capres-cawapres. Duet maut itu adalah Gita Wirjawan-Pramono Edhie
Wibowo. Bocoran terkait duet maut Demokrat itu disampaikan Ketua DPP Partai
Demokrat Kastorius Sinaga. "Secara spesifik nama (capres-cawapres) memang
belum definitif. Nama Gita Wirjawan sebagai calon kuat sudah ramai
dibicarakan. Nantinya yang akan mendampingi beliau (Gita Wirjawan) diharapkan
bisa melengkapilah. Dalam arti, misalnya Gita yang lebih paham masalah ekonomi,
maka pendampingnya tentu lebih fokus dan andal di Polhukam," kata
Kastorius kepada Rakyat Merdeka.
Karena itu,
lanjut Kasto, tidak tertutup kemungkinan pendamping Gita berasal dari
kalangan militer, atau pakar hukum dan keamanan. "Bisa saja Pramono Edhie
(KSAD). Mahfud MD juga bisa, dengan Yusril Ihza Mahendra OK," ujarnya.
Tapi yang
jelas, lanjut Kasto, pendamping Gita tidak hanya harus mampu mendongkrak keterpilihan
bos Ancora Group ini,' tapi juga mampu menopang kinerja Gita jika terpilih
menjadi RI-1 alias presiden. Sejauh ini nama-nama yang sudah beredar, semuanya
digodok untuk melihat rating, elektabilitas, kualitas calon dan respon
masyarakat terhadap nama-nama tersebut.
"Kita
biarkan mengalir saja dulu dengan harapan proses yang didapatkan jauh lebih
murni karena pertarungan sekarang lebih bersifat terbuka. Jadi kita analisa
kondisi, kemasannya dan mencari pola dan corak yang tepat untuk tantangan
yang ada," jelasnya. Kasto menilai, Gita merupakan figur tepat untuk
dicapreskan. Dalam bidang organisasi, saat ini Gita dipercaya untuk mengangkat
prestasi olahraga bulutangkis yang sedang terpuruk. Sementara di forum dunia,
penerimaan internasional kepada dirinya pun cukup baik, utamanya di IMF (lembaga
keuangan internasional).
"Jadi
Gita itu wakil generasi muda dan masa depan Indonesia. Dia juga tampan, tinggi,
pokoknya tampangnya sudah kayak presidenlah,' ujarnya setengah bercanda. Dihubungi
terpisah, Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana menganggap wacana
Kastorius menduetkan Gita Wirjawan-Pramono Edhie Wibowo bukanlah representase
sikap partai. "Itu omongan pribadi dia, sah-sah saja. Tapi kan nanti
digodok oleh Tim 9 (Majelis Tinggi, red)," ujar Sutan.
Dia
menegaskan, Partai Demokrat hingga saat ini belum berbicara capres. Terlebih,
Presiden SBY yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat sudah berpesan
kepada seluruh kader dan simpatisan partai untuk fokus dalam pembenahan
partai. "Jadi lupakan dululah pemilu atau Pilpres," ujarnya.
Kendati
demikian, Sutan mengakui Gita merupakan salah satu menteri yang berprestasi di
pemerintahan SBY. "Cuma terlalu dini kalau nyebut nama orang. Kan capek
kita nanti klarifikasi black campaign padahal kita lagi fokus ke pemilu,"
jelasnya.
Tapi yang
jelas, capres dari Partai Demokrat nanti, lanjut Sutan, merupakan figur bersih
dan merakyat. Dia juga bukanlah tipe pemimpin SDM alias selamatkan diri
masing-masing. "Karena yang dibutuhkan rakyat adalah tipe pemimpin BBM
(berani bersih dan merakyat), bukan yang SDM," jelasnya. (Kal), Sumber
Koran: Rakyat Merdeka (11 Maret 2013/Senin, Hal. 12)