Senin, 11 Maret 2013

Elite Demokrat Jodohkan Duet Maut Gita-Pramono Sutan Bhatoegana: Kita Lagi Mencari Presiden BBM



Di tengah prahara yang menimpa Partai Demokrat, diam-diam elite partai SBY ini telah menyiapkan capres-cawapres. Duet maut itu adalah Gita Wirjawan-Pramono Edhie Wibowo. Bocoran terkait duet maut Demo­krat itu disampaikan Ketua DPP Partai Demokrat Kastorius Sinaga. "Secara spesifik nama (capres-cawa­pres) memang belum definitif. Nama Gita Wirjawan sebagai calon kuat su­dah ramai dibicarakan. Nantinya yang akan mendampingi beliau (Gita Wirjawan) diharapkan bisa melengkapilah. Dalam arti, misalnya Gita yang lebih paham masalah ekonomi, maka pendampingnya tentu lebih fokus dan andal di Polhukam," kata Kastorius kepada Rakyat Merdeka.

Karena itu, lanjut Kasto, tidak ter­tutup kemungkinan pendamping Gi­ta berasal dari kalangan militer, atau pakar hukum dan keamanan. "Bisa saja Pramono Edhie (KSAD). Mahfud MD juga bisa, dengan Yusril Ihza Mahendra OK," ujarnya.

Tapi yang jelas, lanjut Kasto, pen­damping Gita tidak hanya harus mampu mendongkrak keterpilihan bos Ancora Group ini,' tapi juga mampu menopang kinerja Gita jika terpilih menjadi RI-1 alias presiden. Sejauh ini nama-nama yang sudah beredar, semuanya digodok untuk melihat rating, elektabilitas, kualitas calon dan respon masyarakat terhadap nama-nama tersebut.

"Kita biarkan mengalir saja dulu dengan harapan proses yang dida­patkan jauh lebih murni karena per­tarungan sekarang lebih bersifat ter­buka. Jadi kita analisa kondisi, ke­masannya dan mencari pola dan co­rak yang tepat untuk tantangan yang ada," jelasnya. Kasto menilai, Gita merupakan fi­gur tepat untuk dicapreskan. Dalam bidang organisasi, saat ini Gita di­percaya untuk mengangkat prestasi olahraga bulutangkis yang sedang ter­puruk. Sementara di forum dunia, pe­nerimaan internasional kepada dirinya pun cukup baik, utamanya di IMF (lembaga keuangan internasional).

"Jadi Gita itu wakil generasi muda dan masa depan Indonesia. Dia juga tampan, tinggi, pokoknya tampang­nya sudah kayak presidenlah,' ujar­nya setengah bercanda. Dihubungi terpisah, Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana menganggap wacana Kastorius menduetkan Gita Wirjawan-Pramono Edhie Wibowo bukanlah representase sikap partai. "Itu omongan pribadi dia, sah-sah saja. Tapi kan nanti digodok oleh Tim 9 (Majelis Tinggi, red)," ujar Sutan.

Dia menegaskan, Partai Demokrat hingga saat ini belum berbicara capres. Terlebih, Presiden SBY yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat sudah berpesan kepada seluruh kader dan simpatisan partai untuk fokus dalam pembena­han partai. "Jadi lupakan dululah pemilu atau Pilpres," ujarnya.

Kendati demikian, Sutan mengakui Gita merupakan salah satu menteri yang berprestasi di pemerintahan SBY. "Cuma terlalu dini kalau nyebut nama orang. Kan capek kita nanti klarifikasi black campaign padahal kita lagi fokus ke pemilu," jelasnya.

Tapi yang jelas, capres dari Partai Demokrat nanti, lanjut Sutan, meru­pakan figur bersih dan merakyat. Dia juga bukanlah tipe pemimpin SDM alias selamatkan diri masing-ma­sing. "Karena yang dibutuhkan rak­yat adalah tipe pemimpin BBM (be­rani bersih dan merakyat), bukan yang SDM," jelasnya. (Kal), Sumber Koran: Rakyat Merdeka (11 Maret 2013/Senin, Hal. 12)