Jumat, 08 Maret 2013

Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi Bangun Cinta Tanah Air

Bandung,   Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menutup Latihan Ekspedisi NKRI 2013 Koridor Sulawesi di Situ Lembang Cisarua Kabupaten Bandung Barat beberapa waktu yang lalu. Lati­han Ekspedisi yang telah ber­langsung selama 10 hari didaerah latihan Kopassus Situ Lem­bang diikuti oleh 628 peserta berasal dari elemen Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi, Organisasi Pencinta Alam, Wanadri, TNI dan Polri.

Pelaksanaan ekspedisi akan berlangsung selama empat bu­lan, mulai Maret sampai Juni 2013 di daerah Sulawesi, me­liputi 9 Subkorwil, para peserta nantinya akan bergabung dengan peserta lainnya di daerah sebanyak 1.375 orang.

Kasad dalam pengarahan­nya memberikan apresiasi yang tinggi kepada para peserta yang telah berhasil mengikuti latihan dalam rangka persiapan Eks­pedisi NKRI Koridor Sulawesi. Kegiatan latihan ini menurut Kasad sangat penting sebagai pembekalan persiapan dalam rangka Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi, sekaligus untuk me­nyatukan karakter dari berb­agai unsur yang terlibat dalam ekspedisi mulai dari Mahasiswa, anggota TNI dan Polri, sehing­ga dalam pelaksanaannya nan­ti yang ada adalah jiwa merah putih NKRI.

Ekspedisi NKRI Koridor Su­lawesi tahun 2013 merupakan kelanjutan dari Ekspedisi Khatulistiwa yang telah dilak­sanakan tahun 2012 di wilayah Kalimantan. Para peserta ekspe­disi akan melakukan pemeta­an dan pencatatan keragamanan flora dan fauna yang ada di wilayah Sulawesi. Menurut Kasad Sulawesi me­miliki keragaman flora dan fau­na yang perlu dicatat, bahkan mungkin ada flora dan fauna langka yang perlu dilestarikan serta jenis yang baru yang selama ini belum dikenal.

"Inilah salah satu tugas yang harus kalian lakukan dalam ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi, dan catat serta tulis secara rinci semua pengalaman dan perjalanan selama ekspedisi, " ungkap Kasad. Kasad mengharapkan seman­gat NKRI yang mendasari ekspe­disi ini terus dipelihara dan di­tularkan kepada masyarakat di Sulawesi sekaligus bisa mem­bangun kesadaran untuk meles­tarikan sumber daya dan keka­yaan alam yang dimiliki Indone­sia, khususnya di wilayah Su­lawesi untuk kepentingan pem­bangunan bangsa dan Negara. (Pendam III/Slw), Sumber : Koran Pelita hal.12, Jum’at 8 Maret 2013.