Senin, 11 Maret 2013

Bupati Isran Noor Sambut Kunker Pangdam VI/Mulawarman Pemkab Dukung Program TNI

Minggu, 10 Maret 2013 - 09:24:00

SANGATTA - Bupati Isran Noor menerima kunjungan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman, Mayor Jenderal TNI Dicky Wainal Usman Jumat (8/3) lalu di Gedung Serbaguna, Bukit Pelangi. Kunjungan itu juga dihadiri Kasrem 091/Aji Surya Natakesuma Kolonel Inf Aminullah, Asops Kasdam VI Mulawarman Kolonel Inf Teguh, dan Kazidam Letkol Suwandi. Dari Pemkab Kutim selain Bupati, hadir Wakil Bupati Ardiansyah Sulaiman beserta Ketua DPRD Kutim Alfian Aswad, Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (FKPD), dan sejumlah pejabat lainnya.

Bupati Isran Noor mengucapkan selamat datang pada Pangdam VI/Mulawarman dan rombongan. “Kami yakin dengan kedatangan Panglima mampu menambah semangat kami, dalam melakukan tugas-tugas pembangunan. Perlu saya sampaikan, yang hadir pada silaturahmi ini, tokoh-tokoh agama, organisasi politik dan warga, juga tokoh-tokoh dari pedalaman Kutim. Kami semua berharap mendapatkan wejangan dan bimbingan dari Pangdam, agar masyarakat Kutim yang merupakan bagian terpenting dari kompartemen strategi pertahanan dan keamanan negara. Kami siap mendukung program-program yang dilakukan TNI," jelas Bupati Isran Noor.

Lebih jauh Isran Noor mengatakan selama ini dukungan pada TNI belum maksimal, karena masih ada keterbatasan. Seperti kegiatan latihan gabungan (Latgab) TNI yang dilakukan sejak beberapa waktu lalu di Kutim. "Insya Allah, kami terus bekerja sama dan berkomitmen. Kerja sama antara instansi vertikal seperti Danlanal, Dandim, Kejari Sangatta, PN Sangatta, Kementerian Agama, maupun perusahaan swasta di daerah telah terjalin baik  dalam mendukung program-program pertahanan negara," tegas Isran.

Pangdam VI/Mulawarman Mayjen Dicky Wainal Usman menyebutkan, Indonesia yang memiliki ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke, dengan berbagi suku, ras, adat istiadat, agama, dan bahasa, adalah potensi kekuatan yang luar biasa. Dengan syarat, dapat dikelola dengan baik. "Namun sebaliknya, apabila keanekaragaman ini tidak mampu dikelola dengan baik dan benar, dapat berbalik menjadi sumber konflik yang tiada habisnya," terang Dicky di hadapan masyarakat Kutim.

Ada empat pilar yang mampu menjadi penyangga, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). "Sebagaimana sebuah meja dengan empat tiang, jika retak maka tidak mampu menyanggah dan menopang meja itu. Dapat dipastikan meja itu tidak dapat berdiri dengan kokoh. Sehingga jika diibaratkan meja tersebut adalah Indonesia, maka haruslah ditopang dengan keempat pilar penting yang kokoh," tegas Pangdam.

Dicky berpesan, nilai-nilai Pancasila dapat dijadikan landasan pokok. "Kita harus berpandangan penuh pada dasar negara ini, karena kerangka dasar dari kelima sila Pancasila bukan terbentuk secara mendadak. Akan tetapi terbentuk melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia," katanya. (kmf3/che/k3)Sumber: www.kaltimpost.com