Kamis, 07/03/2013 11:34 WIB
Andri Haryanto - detikNews
Jakarta - Sekitar 90 anggota TNI menyerbu Mapolres Ogan
Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan. Mereka membakar kantor dan merusak semua fasilitas
yang ada. Saat beraksi, mereka membawa bendera merah putih dan menggunakan
seragam dinas. Dari sejumlah foto yang diperoleh detikcom dari lokasi,
Kamis (7/2/2013), anggota TNI itu berjumlah puluhan. Mereka naik motor sambil
berseragam dinas hijau. Ada yang mengenakan helm, ada yang tidak.
Salah seorang anggota tampak membawa bendera merah putih
yang dikibarkan di sebilah bambu. Bendera itu dikibas-kibaskan sepanjang
perjalanan. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Suhardi Aliyus mengatakan,
awalnya para anggota TNI itu hendak menggelar aksi damai terkait salah seorang
rekannya yang tewas tertembak anggota polisi. Namun rupanya cerita berakhir
lain. "Sebenarnya rencananya akan unjuk rasa damai terkait temannya yang
tertembak, tapi jadi tidak terkendali," terang Suhardi saat dikonfirmasi
detikcom, Kamis (7/2/2013).
Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul membenarkan
dan menyayangkan kejadian itu. Pihaknya akan menyelidiki. Namun dia menegaskan,
pasti ada penyebabnya bila insiden seperti ini sampai terjadi. "Tapi yang
pasti ini terjadi ada asal muasalnya. Kita tidak akan menyerang jika tidak ada
penyebabnya," tutupnya.
Pemicu kericuhan itu adalah pelanggaran lalu lintas yang
berujung penembakan terhadap anggota TNI itu terjadi Minggu (27/1/2013).
Bermula saat Brigadir WJ berjaga di Pos Polantas Simpang Empat Sukajadi menegur
Pratu Her yang diduga melakukan pelanggaran lalu lintas. Bukannya berhenti,
Pratu Her malah tancap gas. Sejumlah petugas mengejar dan terjadi penembakan. Pratu Her meninggal akibat tertembus timah panas. Senjata
diperkirakan berasal dari Brigadir WJ sekaligus anggota Polres OKU Timur. Kasus
itu saat ini masih ditangani Propam Polda Sumsel. Sumber: www.detiknews.com