Minggu, 15 Desember
2013 , 01:11:00
PALU - Kedatangan Pratu AB
ke lokalisasi Tondo Kiri, Kelurahan Tondo Palu, Sulteng berbuntut panjang.
Lantaran berkelahi dengan seorang pengunjung dan hendak menyerang polisi,
anggota TNI-AD yang bertugas di Yonif 714 Sintuvu/Maroso terpaksa ditembak
anggota buser Polres Palu. Tembakan itu
melukai kaki dan pinggang AB.
Menurut
laporan Radar Sulteng (Jawa Pos Group), insiden tersebut berawal dari keributan
di salah satu kafe di Lokalisasi Tondo Kiri. Saat itu Pratu AB, bersama dengan
Bripda AN, anggota Polda Sulteng, terlibat keributan dengan penghuni
lokalisasi.
Lantaran
mendengar ada keributan, dua anggota Buser Polres Palu, Briptu FR dan Brigadir
FS, menenangkan situasi tersebut. ''Dua anggota buser itu sempat menggeledah
orang yang mengaku anggota polda itu. Sebab, dia diduga membawa badik,'' tutur
salah seorang penghuni lokalisasi.
Melihat
rekannya digeledah dua orang yang berpakaian sipil, AB yang baru keluar dari
sebuah wisma bergegas menghampiri dengan membawa sangkur. Lantaran merasa
terancam, FS kemudian melepaskan tembakan peringatan dua kali. ''Tetapi, dia
terus mendekat dan mencoba menikam polisi yang membawa pistol. Tikaman itu
mengenai kaki. Lalu, polisi tersebut menembak lagi hingga melukai kaki dan
pinggang anggota TNI itu,'' katanya.
AB
langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wirabuana. Sementara itu, anggota Polres Palu
yang terkena sangkur dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Sedangkan AN ditahan di
Propam Polda Sulteng.
Informasi
tentang keributan itu pun sampai ke telinga Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI
Bachtiar yang kebetulan di Kota Palu untuk mengamankan kedatangan Wakil
Presiden Boediono. Bersama dengan Kapolda Sulteng Brigjenpol Ari Dono Sukmanto,
Bachtiar menyatakan bahwa kejadian tersebut murni salah paham. ''Anggota TNI
dan polisi itu merupakan kawan sekampung. Sekarang sudah diselesaikan baik-baik
dan tidak ada masalah lagi,'' katanya.
Bachtiar
menambahkan, keributan itu seharusnya tidak boleh terjadi. Apalagi, TNI dan Polri
kini tengah fokus mengamankan Hari Nusantara dan rencana kedatangan sejumlah
pejabat negara ke Sulawesi Tengah.