Senin, 30 Desember 2013 10:28 wib, Andi Aisyah - Okezone, MAKASSAR - Kampus adalah bagian dari pembangunan karakter bangsa. Bahkan, kampus perlu diposisikan sebagai rumah budaya yang bisa membawa bangsa menjadi lebih baik.
Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat memberikan kuliah umum di Baruga AP Pettarani, Universitas Hasanuddin (Unhas) Tamalanrea, Makassar, Senin (30/12/2013).
Moeldoko pun mengambil tema Kemandirian Bangsa dan Iklim Akademik Kampus menjadi piilihan materi kuliahnya.
"Mahasiswa seharusnya tidak hanya turun ke jalan untuk demonstrasi. Jauh lebih baik jika mahasiswa mendemokreasikan pengetahuannya membuat inovasi baru," urai Moeldoko.
Moelkodo menambahkan, kita harus membangun aliansi strategis antarberbagai elemen anak bangsa. Selain itu, perlu juga manajemen berbasis maritim di negeri ini.
Dicontohkan Moeldoko, Ephos La Galigo asal Tana Luwu Sulawesi Selatan (Sulsel) adalah sebuah peninggalan kisah kemaritiman yang besar.
"Sawerigading berlayar hingga negeri China menunjukkan ada sikap kemandirian dan kemampuan maritim yang tinggi milik anak negeri ini di masa lalu. Ada pula Kerajaan Sriwijaya yang berbasis maritim. Itu semua peninggalan berharga yang perlu digali lebih dalam," tutur Moeldoko.
Rektor Unhas Prof. Idrus Paturusi menyambut baik kegiatan kuliah umum ini. Idrus menganggap agenda tersebut adalah upaya mengurangi rasa curiga yang selama ini berkembang antara pihak kampus dengan TNI.
"Perlu sinergitas TNI dan mahasiswa serta masyarakat kampus. Kegiatan ini adalah awal yang baik. Inilah pertama kalinya Panglima TNI masuk kampus di Unhas," terang Idrus.
Moeldoko pernah bertugas di Sulsel selama hampir sepuluh tahun. Pada 1981-1989 dia menjadi Komandan Kompi Raider Linud 700 Kodam VII WRB, dilanjutkan dengan Pasi Ops Kodim 1408 Makassar. Lalu saat berpangkat kolonel pada 2007 Moeldoko menjadi Danrem 141 Toddoppuli di Kabupaten Bone, tempat kelahiran Mantan Presiden Jusuf Kalla. (rfa)