Selasa, 17 Desember 2013 11:35 wib, GRESIK - Mencegah banjir agar tidak meluas ke sejumlah wilayah, ratusan personel TNI gotong royong memperbaiki tanggul Sungai Lamong di Desa Pandu Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Tanggul tersebut jebol setelah tidak mampu menahan derasnya air Sungai Lamong.
Berdasarkan pantauan, personel TNI Kodim 0817 bahu membahu memperbaiki tanggul yang jebol. Namun kerja bakti itu terkendala kurangnya material pasir batu (sirtu), lantaran truk pembawa material tersebut tidak bisa menjangkau lokasi, karena sebagian wilayah di Gresik selatan masih terendam banjir.
Kendati ada kendala, upaya perbaikan tetap dilakukan. Mereka menggunakan anyaman bambu dan gelangsing berisi pasir dan batu untuk menutup tanggul yang jebol. Terbatasnya material diakui menyebabkan perbaikan tanggul kurang maksimal.
“Kami masih mengusahakan perbaikan tanggul ini, meski terkendala jumlah material pasir batu yang tidak memadai. Truk pengangkut tidak bisa ke sini karena terhalang banjir,” ujar Dandim 0817 Gresik, Letkol CZI Awang Pramina Lovianto di lokasi, Selasa (17/12/2013).
Menurutnya, jika kerusakan tidak segera ditangani, banjir akan meluas ke wilayah Duduk Sampen dan kawasan lain di Kecamatan Cerme. Dua wilayah itu dikenal sebagai sentra tambak ikan bandeng. “Kalau tidak segera ditangani, ratusan hektare areal tambak bandeng di Cerme dan Duduk Sampean pasti terendam,” paparnya.
Sementara itu, menurut warga Desa Pandu, tanggul Sungai Lamong jebol pada Minggu 15 Desember malam dengan panjang kerusakan sekira semeter. Tapi dalam waktu singkat kerusakan terus melebar hingga kini mencapai lima meter. “Semula yang jebol kecil, tapi sekarang makin lebar jadi lima meter,” ujar Muhammad Rosyid, warga setempat.
Luapan air Sungai Lamong menyebabkan ribuan rumah warga di Kecamatan Balungpanggang, Benjeng, Cerme, dan Kedamean terendam sejak tiga hari terakhir. Air belum juga surut, karena tingginya curah hujan dan air laut yang sedang pasang. (Sindo TV/Agus Ismanto/ris)