Rabu, 18 Desember 2013, JAKARTA (Suara Karya): KSAD Jenderal TNI Budiman mengisyaratkan second carrier kepada para perwira TNI, sehingga tenaga dan pemikiran mereka lebih bermanfaat di masyarakat.
Hal tersebut dikemukakannya saat menjadi pembicara dalam Seminar TNI Angkatan Darat (AD) tahun anggaran 2013, yang berlangsung pada Senin (16/12) dan Selasa (17/12) di Balai Kartini, Jakarta.
"Banyak peluang di luar kedinasan militer yang bisa diisi para perwira TNI AD dalam tugas pengabdiannya kepada masyarakat," ujarnya. Sebab diyakininya, perwira TNI AD merupakan sumber daya yang berkualitas.
Dia mengemukakan, jumlah perwira TNI AD yang berpangkat kolonel sangat banyak. Dari sisi jenjang karir militer, kolonel merupakan pangkat yang tertinggi. Sedangkan untuk naik pangkat menjadi bintang untuk mengisi jabatan yang sudah bersifat politis yang jumlahnya sangat terbatas di lingkup TNI.
Ketika seorang perwira TNI AD baru memasuki jenjang kepangkatan sebagai kolonel, paparnya, maka yang bersangkutan wajib menjalankan tugas kedinasannya selama 10 tahun. Setelah 10 tahun, lanjutnya, sebetulnya bisa berkarir di jalur nonmiliter.
Di negara maju seperti Amerika Serikat, papar Budiman, institusi militer terbuka bagi setiap warga negaranya untuk mendapat pendidikan militer tapi yang bersangkutan bukan bermaksud untuk berkarir di institusi militer.
"Jadi penduduk Amerika yang hendak menempa jiwa kepatriotannya dan memperoleh pengalaman berdinas di institusi militer maka dia dapat mengikuti pendidikan militer. Setelah masa dinasnya berakhir, dia kembali ke masyarakat dan berkarir di bidang lain," paparnya.
Di Indonesia, ungkapnya, sudah ada perwira TNI AD yang juga menjadi dosen pada salah satu perguruan tinggi. Salah satunya berpangkat mayor. Sebagai dosen, lanjutnya, sudah barang tentu si perwira ini harus bergelar sarjana strata dua (S2). Bahkan, saat ini perwira ini sudah menyandang gelar S3 atau doktor.
Bintang Satu
Atas prestasinya tersebut, kata Budiman, yang juga Sekjen Kementerian Pertahanan, TNI AD membantu agar si perwira ini bisa berpangkat kolonel. "Bila kelak dia dikukuhkan menjadi profesor atau guru besar, maka dia layak dinaikan pangkatnya menjadi perwira tinggi berbintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen)," jelasnya.
Ke depan, dia berharap para perwira TNI tidak semata berkarir sebagai seorang militer. Second carrier atau karir lain di luar dinas militer dapat ditempuh. "Banyak pilihan, yang sudah barang tentu mengawalinya dengan menempuh studi yang sesuai dengan kompetensi bidang yang hendak ditekuninya," paparnya. Untuk menempuh studi agar bisa berkarir di jalur nonmiliter, tuturnya, bisa di Universitas Pertahanan. "Jadi ke depan saya sangat mendorong perwira TNI menempuh studi pendidikan tinggi agar bergelar strata satu (S1) terapan dan menjadi bekalnya untuk meraih strata yang lebih tinggi untuk meniti karir nonmiliter sesuai bidang yang diminatinya," ujar Budiman. (Windrarto/Feber S)