Selasa, 17 Desember 2013 14:56 WIB, Editor: Noviar Dzulkarnaen, LENSAINDONESIA.COM: Kepala Staf Korem Letkol Inf Drajad Brima Yoga, SIP mewakili Danrem 051/Wkt Kolonel Inf Nugroho Budi Wiryanto saat membuka acara Bintal Ideologi dan Tradisi Kejuangan (Bintalid dan Trajuang) Tahun 2013. Penyelenggaraan Bintalid dan Trajuang mengambil tema Memantapkan Karakter prajurit Sapta Marga Dalam Pengabdian Kepada Bangsa Dan Negara, diikuti oleh seluruh prajurit dan PNS serta ibu-ibu Persit KCK Koorcab rem 051 PD Jaya di Aula Wijayakarta Makorem 051/Wkt Jababeka Cikarang Baru, Bekasi, Selasa (17/12/13).
Danrem mengatakan, forum seperti ini memiliki makna dan nilai yang sangat strategis dalam rangka mencari jawaban yang tepat atas pertanyaan tentang bagaimana menanamkan kesadaran dan membentengi setiap diri Warga Negara Indonesia dalam menyaring serta menangkal berbagai ideologi yang masuk dan mempengaruhi kehidupan masyarakat, terutama yang bertentangan dengan ideologi pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia.
“Disadari bahwa dinamika perkembangan situasi dan kondisi saat ini, sangat dipengaruhi oleh isu-isu global dan mengakibatkan menurunnya tataran implementasi nilai-nilai mental ideologi dan kejuangan merupakan nilai-nilai fundamental dan menjadi kesepakatan atau konsensus dasar bangsa Indonesia atau yang lazim disebut sebagai empat pilar kebangsaan, yakni NKRI, Pancasila, UUD RI 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.
Danrem menjelaskan, kristalisasi dari penguatan karakter bangsa akan bermuara pada terbangunnya militansi komponen bangsa dalam menghadapi berbagai permasalahan pembangunan nasional ke depan.
“Prajurit TNI dapat dikatakan militan apabila mampu memenuhi empat standar karakter atau kualifikasi pertama, memiliki keunggulan moral, kedua memiliki watak pantang menyerah dan ketiga, memiliki sifat rela berkorban serta keempat, senantiasa menyatu dengan rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, Kabintaldam (Pembinaan Mental Daerah Militer Kodam)Jaya Kolonel Inf Khoirul Musthofa mengatakan, memberikan penekanan diantaranya, pertama melalui kegiatan Bintal ini hendaknya dapat dihasilkan pemikiran cerdas dalam mensikapi berbagai permasalahan serta tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, maupun berbagai cobaan lain yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat.
Kedua jadikan sebagai wadah aspirasi prajurit TNI dalam merumuskan kebijakan pembinaan mental ideologi dan tradisi kejuangan di lingkungan prajurit TNI. Ketiga, tingkatkan integritas prajurit TNI dalam mentransformasikan semangat nasionalisme dan tumbuhkembangkan motivasi juang sesuai visi dan misi organisasi demi kepentingan nasional.
“Kita optimalkan kepedulian sosial dan solidaritas kebangsaan secara nyata dan menyentuh kehidupan masyarakat dalam rangka memupuk persatuan dan kesatuan serta semangat bela negara dalam menegakkan kedaulatan NKRI. TNI sebagai garda terdepan dan benteng terakhir tegaknya NKRI, haruslah tetap solid dan konsisten menjaga Pancasila, dasar Negara Republik Indonesia sebagai harga mati,”kata Khoirul. @winarko