MAKASSAR - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan kembali mengaktifkan pasukan anti huru hara(PHH)untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu 2014. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pengaktifan PHH TNI tersebut sebagai upaya membackup Polri dalam mengantisipasi gangguan keamanan dan kedaulatanNKRI.
Panglima TNI bahkan mengaku telah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Pol Sutarman untuk menyusun Standard operating procedure (SOP) pengamanan Pemilu2014."Untuk kepentingan alat PHH yang tadinya sudah tidak ada diadakan kembali," ungkap Moeldoko di Markas Raider/700Kodam VII/Wirabuana, Makassar, kemarin.
Selain pengamanan, TNI dari tiga kesatuan juga dilibatkan dalam pendistribusian surat suara ke seluruh pelosok Tanah Air. TNI juga akan mengerahkan setiap peralatan yang dimiliki untuk membantu Polri dan KPU. "TNI AU miliki pesawat, begitu juga AD dan AL memiliki armada untuk distribusi peralatan. Yang jelas, bagaimana membangun kerja sama serta jadwalnya nanti," ucap mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) ini.
Panglima pun memperingatkan seluruh jajarannya untuk tetap bersikap netral dalam Pemilu 2014. Sanksi kepada mereka yang memihak kepada salah satu calon tidak main-main.
Lebih lanjut lulusan Akademi Militer (Akmil) 1981 ini mengungkapkan, pada 2014, TNI akan melakukan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). Pengadaan alutsista oleh pemerintah akan melenGkapi peralatan tempur yang dimiliki TNI AL, AU, hingga AD untuk menjaga keutuhan Tanah Air.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie mengatakan, pimpinan Polri dan TNI akan terus berkoordinasi untuk mengamankan Pemilu 2014. Apa yang disampaikan Panglima TNI merupakan kebijakan intimal TNI yang tentunya akan menjadi bagian yang dikoordinasikan dengan kapolri. Bantuan TNI diperlukan jika kondisi mengarah pada potensi anarkistis. Dua lembaga ini akan terus mengantisipasi agar tak terjadi rusuh anarkistis dalam pelaksanaan pemilu.
"Seperti apa bantuan TNI? Itu akan terus dikoordinasikan. TNI pastinya bersiap dan sudah disiapkan cara bertindaknya," ungkap Ronny di Jakarta kemarin. Dia mengatakan, bentuk bantuan TNI akan diinformasikan terlebih dulu pada Polri agar Polri juga bisa bersiap dan berlatih dalam mengamankan pemilu. (wahyudi/ krisiandi sacawisastra), Sumber Koran: Seputar Indonesia (31 Desember 2013/Selasa, Hal. 09)