Senin, 30 Desember 2013 | 16:57 WIB, MEDAN, KOMPAS.com - Puluhan polisi berseragam lengkap bersama personel TNI AD tampak menjaga ketat lokasi tempat jatuhnya helikopter milik rumah sakit Eferina Etaham yang dikelola oleh Bupati Simalungun JR Saragih.
Pantauan wartawan, sejumlah pasukan TNI AU, AD dan Basarnas mulai memindahhkan bangkai heli yang berada di dalam parit di depan rumah sakit.
Namun, sejumlah pasukan TNI dan Polisi melarang warga untuk merokok di sekitar lokasi, karena takut heli meledak.
"Kebetulan bahan bakar pesawat itukan avtur. Avtur itu sangat sensitif dengan api. Makanya, kita larang warga merokok di dekat-dekat sini," ungkap salah seorang TNI ketika ditemui wartawan di depan rumah sakit, Senin (30/12/2013).
Hingga berita ini diturunkan, Bupati Simalungun JR Saragih, yang juga merupakan pemilik rumah sakit terlihat sibuk memberikan keterangan kepada sejumlah awak media. JR Saragih mengatakan, seorang staf rumah sakit bernama Torang kini dirawat di RS Colimbia Asia Medan.
Diberitakan sebelumnya, helikopter bermuatan lima orang terjatuh saat lepas landas di Jalan Jamin Ginting, Kota Berastagi, Kabupaten Karo, Senin (30/12/2013) sekitar pukul 10.40. Karyawan sekaligus perawat RS Efarina Etaham yang berada di lokasi langsung berhamburan. Dalam kecelakaan itu, satu orang teknisi meninggal dunia. (Editor : Farid Assifa & Sumber: Tribun Medan)