PERISTIWA Papua Barat dimulai ketika Belanda masih menganggap wilayah barat Papua sebagai salah satu provinsi mereka, padahal Indonesia yang sudah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 mengklaim seluruh wilayah Hindia Belanda, termasuk wilayah barat Pulau Papua.
Belanda kemudian berusaha menjadikan Papua sebagai negara merdeka, tetapi pemerintah Indonesia menentang hal tersebut dan akibatnya terjadi perebutan wilayah. Setelah Indonesia beberapa kali menyerang Papua Barat, Belanda mempercepat program pendidikan di sana untuk persiapan kemerdekaan.
Selain itu, diadakan berbagai pemilihan umum untuk memilih perwakilan rakyat Papua dalam pemerintahan. Hasil dari pemilihan tersebut adalah 26 wakil, 16 di antaranya dipilih, 23 orang Papua dan 1 perempuan. Dewan Papua itu dilantik Gubernur Platteel pada 1 April 1961 dan mulai menjabat pada 5 April 1961.
Pada 19 Desember 1961, Soekarno menanggapi pembentukan Dewan Papua itu dengan menyatakan Trikora di Yogyakarta yang isinya adalah gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda, kibarkan sang saka Merah.Putih di seluruh Irian Barat, dan bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air bangsa. (ANTARA/VIRNA P SETYORINI), Sumber Koran: Media Indonesia (19 Desember 2013/Kamis, Hal. 13)