Rabu, 20 Maret 2013 14:32 WIB |
1420 Views
Jakarta (ANTARA News) - Prajurit
TNI memperketat penjagaan di wilayah perbatasan dengan Malaysia untuk mencegah
agar konflik di Sabah tidak meluas ke Indonesia. "Konflik yang terjadi di wilayah Sabah
berada sekitar 150 km dari perbatasan Indonesia. Namun, penjagaan di perbatasan
tetap dilakukan untuk mengantisipasi kebocoran," kata Menteri Pertahanan RI
Purnomo Yusgiantoro usai pembukaan Dialog Pertahanan Internasional Jakarta
(Jakarta International Defense Dialogue/JIDD) 2013 di Jakarta Convention Center
(JCC), Rabu.
Purnomo menyebutkan, koordinasi
telah dilakukan dengan Mabes TNI untuk mencegah terjadinya kebocoran konflik ke
Indonesia. Yang pasti jangan ada sampai kebocoran. Kuncinya daerah perbatasan.
Kita sudah perkuat dengan aparat kita supaya tidak terjadi rembesan-rembesan,
ujarnya.
Menhan pun berharap agar Malaysia
dan Filipina mampu menyelesaikan konflik yang terjadi di Sabah dengan cara
diplomatik. Terkait konflik tersebut, Menhan menyebutkan Menteri Luar Negeri
Filipina akan bertemu dengan Menlu Marty Natalegawa pada Jumat pekan ini. Dirinya
juga memastikan akan menemui Menhan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi yang turut
hadir dalam forum JIDD guna membahas perkembangan konflik Sabah.
Menhan menambahkan, melalui forum
JIDD ini diharapkan persoalan-persoalan perbatasan dengan negara tetangga bisa
diatasi dengan diplomasi. "Diplomasi merupakan cara yang baik untuk
mengantisipasi ketegangan yang terjadi dengan negara tetangga akibat persoalan
perbatasan," kata Purnomo.
Ia mengatakan, persoalan
perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Timor
Leste dan Papua Nugini tidak sampai pada taraf "hard power", yang
dapat menimbulkan konflik meningkat. "Persoalan perbatasan selalu dapat
diatasi dengan baik," ucap Menhan. Seperti diketahui konflik bersenjata
terjadi sejak Kesultanan Sulu mengklaim wilayah Sabah yang masuk dalam bagian negara
Malaysia merupakan tanah mereka. Namun, PBB maupun Presiden Filipina, Benigno
Aquino telah mengatakan perundingan sebagai cara terbaik menyelesaikan klaim
kesultanan Filipina atas wilayah Malaysia di Sabah.