Editor: Ari Purwanto | Rabu, 06 Maret 2013
22:29 WIB
LENSAINDONESIA.COM: Kasus kekerasan yang
dilakukan oknum anggota TNI terhadap mahasiswa Universitas Pancasakti (UPS)
Kota Tegal, Jawa Tengah, saat menyambut datangnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
beberapa waktu lalu berakhir damai.
Komandan Kodim 0712 Tegal, Letkol Inf Jefson
Marisano Simanjuntak mengatakan kepada LICOM, bahwa pihaknya sudah bertemu
dengan korban Muhammad Rosyid Ridho. “Pertemuan itu juga dihadiri salah seorang
anggota kami di Sub Denpom. Pada pertemuan itu anggota kami langsung meminta
maaf kepada korban dan keluarganya. Dari pertemuan tersebut, pihak korban juga
berjanji tidak akan mengungkit-ungkit kembali masalah yang pernah menimpanya,”
kata Letkol Inf Jefson Marisano Simanjuntak, Rabu (6/3/2013).
Dandim melanjutkan, kejadian yang menimpa
mahasiswa UPS terjadi lantaran aksi mahasiswa yang menolak kehadiran Presiden
SBY sudah memasuki kawasan ring tiga. Malah, TNI berupaya menyelamatkan
mahasiswa dari aksi yang tidak diinginkan. “Di kawasan tersebut, mendapat pengamanan
ketat dari 60 Sniper dan juga sejumlah anggota TNI/Polri. Dikhawatirkan jika
kami tidak segera turun tangan, para mahasiswa akan menjadi korban penangkapan
ataupun tindakan lainnya yang berujung akan merugikan para mahasiswa itu
sendiri,” ungkapnya lagi. Tindakan inisiatif itu dilakukan juga untuk
meminimalisir terjadinya bentrok antara mahasiswa dan aparat keamanan lainnya. Sumber: www.lensaindonesia.com