Minggu, 17/03/2013 10:54 WIB
Semarang - Pemecahan rekor lomba
sepatu roda di Jl Pahlawan Semarang tiba-tiba berhenti, belasan pria merangsek
masuk ke arena lomba tepatnya di depan gedung Gubernuran Jawa Tengah dan
melakukan unjuk rasa. Tim penanggulangan teror (Gultor) Yonif 400 Raider yang
berada tidak jauh dari lokasi langsung menghampiri, namun mereka terhalang
palang jalan car free day (CFD).
Dengan cekatan, lima anggota tim
Gultor segera memakai pakaian khusus yaitu sepatu roda untuk melewati palang
dan beberapa benda yang mulai dibakar oleh pengunjuk rasa di depan mereka. Lima
tentara berseragam serba hitam itu pun meliuk-liuk, melompat, dan menerobos
benda-benda yang terbakar, sementara para pembuat onar berusah melarikan diri.
Tidak butuh waktu lebih dari dua menit, para demonstran tersebut akhirnya
berhasil dilumpuhkan. Peserta lomba sepatu roda dan pengunjung CFD pun riuh
bertepuk tangan melihat aksi tim khusus itu.
Adegan bak film action yang
terjadi di tengah acara lomba tersebut bukan peristiwa sebenarnya. Komandan
Yonif 400 Raider, Mayor Infanteri Ferry Irawan mengatakan adegan itu untuk
menunjukkan kecakapan para anggotanya untuk menanggulangi ancaman teror di
dalam perkotaan yang penuh halang rintang. "Skenarionya menampilkan
kecakapan untuk menangani kerusuhan dan ancaman di perkotaan yang mobil dan
motor kami tidak bisa tembus. Sehingga pasukan sepatu roda bergerak dan bisa
melewati rintangan di perkotaan. Misalnya bangunan, tangga dan lainnya,"
kata Ferry di Jl Pahlawan Semarang, Minggu (17/3/2013).
Untuk melatih tim yang
keseluruhannya berjumlah 30 orang, lanjut Ferry, dibutuhkan waktu satu bulan
penuh sehingga anggota tim bisa gesit mengendalikan sepatu roda. Pelatihannya
sendiri dibantu oleh tim sepatu roda KAIROS (Kahuripan Roller Sport). "Ini
dilatih selama 30 hari mulai dari nol. Jadi tidak hanya dengan motor, mobil,
dan helikopter, tapi juga dengan sepatu roda pun kami bisa melakukan kegiatan
anti teror," tandasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan
terus mengembangkan keahlian menggunakan sepatu roda untuk anggota tim Gultor
agar bisa menangani ancaman teror maupun kerusuhan yang terjadi di perkotaan. "Ke
depan akan tetap berlanjut karena ada di Batalyon kami dan ini ide dari
Panglima sendiri," tegas Ferry. Atraksi para tentara tersebut dilakukan di
sela acara Kejuaraan Sepatu Roda Banteng Raiders - KAIROS 2013 Tingkat Jawa
Tengah. Acara lomba juga diapresiasi oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) karena
memiliki jumlah peserta terbanyak yaitu 598 peserta dari tingkat TK, SD, SMP
dan umum. Sumber : www.detik.com