Jumat, 13 Desember 2013

Warga-Satpol PP Bentok, Satu Vila Terbakar

Jum'at, 13 Desember 2013 , 03:50:00, BOGOR- Eksekusi bangunhan vila liar di Kampung Sirnagalih, Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung kembali mendapat perlawanan puluhan warga. Satpol PP Kabupaten Bogor dan warga saling serang hingga mengakibatkan satu vila terbakar.
    
Pantauan Radar Bogor (Grup JPNN) di lokasi, puluhan warga Desa Megamendung yang menolak pembongkaran vila telah menyiapkan perlawanan sedari Kamis (12/12) pagi.

Mereka membuat garis-garis pengamanan seperti membuat pagar betis dan membakar ban. Warga berharap Satpol PP gagal membongkar 55 vila dengan 52 pemilik itu. Tapi 600 personel Satpol PP dengan bantuan TNI dan Polri tak gentar.
    
Warga membuat pagar betis pertahanan di tiga titik menuju lokasi pembongkaran dengan jarak 500 meter tiap titik. Setiap titik pagar betis diisi sekitar 30 orang yang menyebar laksana gerilyawan. Di tiap titik pagar betis tersebut juga melintah sejumlah pohon yang ditumbangkan untuk menghalau eskavator satpol PP. Agar suasana kian mencekam, warga tak lupa membakar ban.
Untuk persenjataan, warga melengkapi dirinya dengan balok kayu, senjata tajam, batu, bambu runcing, hingga puluhan bom molotov. Melihat itu, satpol PP sempat menahan langkahnya. Petugas penegak perda itu mencoba melakukan mediasi. Namun usaha itu tak berhasil.
    
Warga langsung menghujani satpol PP, TNI dan polisi dengan batu. Plus beberapa bom molotov. Tiga orang personel Satpol PP Kab Bogor yang terkena serangan tersebut harus dilarikan ke RSUD Ciawi.
    
Suasana makin memanas kala bom molotov menyasar ke sebuah gazebo dan menyambar ke atap salah satu vila. Tak membutuhkan waktu lama, api langsung melahap seluruh bagian vila yang dinamai vila Orange tersebut. Vila yang terbakar tersebut padahal bukan target dari pembongkaran satpol pp.  

Namun peristiwa itu tak berlangsung lama. Pasalnya, sejumlah petugas Satpol, tentara, dan polisi segera melakukan upaya pemadaman di komplek vila eks HGU adik Presiden (alm) Soeharto, Probosutedjo.
    
Usai memadamkan api, aparat gabungan kemudian berhasil memukul mundur ratusan warga yang menghadang. Tiga eskavator pun melintas ke lokasi pembongkaran dengan terlebih dahulu sejumlah pagar betis yang dibuat warga
    
Sekitar pukul 11:30 WIB, Satpol PP mulai membongkar 55 bangunan vila."Mereka melempar bom molotov. Tapi gak sampai ke arah kami. Makanya malah membakar gazebu," jelas salah seorang personel Satpol PP Kabupaten Bogor, Muamar saat ditemui Radar Bogor di lokasi pembongkaran, kemarin.
    
Saksi pelemparan bom molotov juga mengakibatkan salah seorang warga terbakar punggungnya. Itu karena sumbu bom yang hendak dilemparkan malah terjatuh ke punggung dan terbakar. Pria nahas itu langsung menceburkan diri ke dalam kolam renang di dalam vila. “Setelah itu ia langsung lari terbirit-birit,” beber dia.
    
Kepala Bidang Penyidikan dan pemeriksaan Agus Ridhallah mengatakan, konflik yang terjadi itu sudah diperkirakan pihaknya jauh-jauh hari. “Sejak kami dihadang warga pada rencana pembongkaran Senin (9/12) lalu, memberikan kewaspadaan pada kami akan aksi penghadangan kembali. Terbukti, hari ini kembali terjadi dan penghadangan lebih ekstrem dari sebelumnya,” ujarnya.  
    
Meskipun demikian, satpol PP telah sepakat untuk terus melanjutkan pembongkaran vila liar itu. “Satpol PP bersama TNI, dan Polri siap menghadapi aksi penghadangan tersebut. Karena pembongkaran bangunan diatas lahan negara harus terus dilanjutkan,” jelasnya.
    
Agus membenarkan beberapa personelnya mengalami luka akibat terjadinya konflik tersebut. “Ada tiga personel yang terluka akibat percikan bom molotov, batu, dan terkena pukulan kayu. Sementara warga yang terluka belum terdeteksi,” kata dia.
    
Sementara itu, Kapolsek Cisarua, AKP Musimin mengatakan. Pihaknya menemukan 40 bom molotov yang siap diledakan. “Kami temukan 40 bom molotov siap ledak, dan beberapa senjata tajam,” ujarnya.
Saat ini, sambung dia, pihak kepolisian tengah melakukan aksi pengejaran kepada beberapa orang warga yang diduga sebagai provokator dari aksi tersebut. “Kami dan Polsek Megamendung tengah dalam penyelidikan dan pengejaran terhadap warga yang diduga sebagai provokator,” ucap dia. (rp6)