Kamis, 07 November 2013

Ratusan Warga Mengungsi Akibat Bentrokan

KUPANG — Sedikitnya 112 kelu¬arga dari Desa Lohayong dan Wulublolong. Kecamatan Solor Timur, Pulau Solor, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungsi ke desa tetangga setelah kedua desa itu terlibat bentrokan Selasa malam lalu.

"Mereka mengungsi ke Desa Podor di Pulau Solor untuk menyelamatkan diri," kata Wakil Bupati Flores Timur Valens Tupen, yang dihubungi Tempo kemarin. Kebanyakan warga yang mengungsi adalah ibu-ibu dan anak-anak. Desa mereka habis dibakar dalam bentrokan itu.

Pemicu bentrokan antar desa ini menurut Valens, adalah masalah perbatasan yang sudah mencuat sejak lima tahun lalu. Bentrokan Selasa lalu terjadi karena mereka saling berebut batu yang akan digunakan untuk membangun pesantren di daerah perbatasan itu.

Warga Desa Lohayong mengumpulkan batu di lokasi sengketa untuk membangun sebuah gedung.Tapi, oleh masyarakat Desa Wulublolong, batu itu diangkut untuk membangun sekolah di lokasi yang sama.

Bentrokan tak terhindarkan dan menyebabkan tiga warga dari dua desa itu tewas. Satu korban tewas terkena panah, seorang ibu yang sedang sakit meninggal di rumah setelah warga membakar rumah itu, dan ibu lainnya meninggal karena syok. "Hari ini korban bentrokan di Pulau Solor dimakamkan di perkampungan mereka." kata Valens.

Menurut Valens, pemerintah daerah telah mengirimkan bantuan tanggap darurat ke lokasi bentrokan, seperti makanan siap saji dan tenda. "Saya yakin tidak akan terjadi bentrokan susulan lagi ."katanya.

Saat ini. kata dia. pemerintah belum bisa menyelesaikan sengketa perbatasan antar dua desa itu. Pemerintah hanya berupaya mendamaikan untuk meredakan situasi. "Aman dulu, baru kami akan bahas soal sengketa perba¬tasan kedua desa itu." katanya.

Kepala Kepolisian Daerah NTT Brigadir Jenderal Untung Yoga Ana mengatakan sudah menurunkan 300 polisi dan 100 personel bantuan dari TNI untuk mengamankan lokasi bentrokan. "Semuanya sudah berada di lokasi. Situasi sudah kondusif." (Y0HANES SEO), Sumber: Koran Tempo (07 November 2013/Kamis, Hal. 09)