Senin, 18 November
2013 - 15:48 wib
Ramadhan Aditya -
Okezone
JAKARTA - Aksi saling serang
situs yang terjadi antara hacker Indonesia dengan hacker yang diduga berasal dari
Australia sejauh ini juga menjadi perhatian pemerintah. Namun Kementerian
Pertahanan RI belum mau mengambil tindakan selama serangan tak dilakukan kepada
situs pemerintah RI.
Dikatakan
oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI
Sisriadi, pemerintah belum akan mengambil tindakan selama perseteruan antara
hacker Indonesia dan Australia ini tak menyinggung sistem keamanan pemerintahan
RI.
"Itu
kan yang diserang situs perusahaan (Garuda Indonesia), ya kami tidak ikut
campur. Kalau yang diserang situs pemerintah, baru (akan dilakukan
tindakan)," ujar Brigjen TNI Sisriadi kepada Okezone, Senin (18/11/2013).
Sejauh
ini, menurut keterangan Brigjen TNI Sisriadi, situs pemerintah Indonesia tak
mendapat serangan dari hacker yang diduga berasal dari Negeri Kanguru tersebut.
"Sejauh ini tidak ada laporan (penyerangan situs), kami aman-aman
saja," lanjutnya.
Jika
kilas balik pada Mei 2013, situs Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan
Kementerian Pertahanan RI pernah diretas oleh hacker yang mengaku berasal dari
Myanmar.
Namun
Sisriadi mengatakan penyerangan tersebut ternyata berasal dari negeri sendiri.
"Setelah ditelusuri, ternyata serangan itu datang dari Indonesia sendiri.
Namun belum bisa diketahui, karena kan bisa saja orang luar menggunakan alamat
di Indonesia," jelasnya. (amr)