Selasa, 19 November 2013

Panglima TNI Berharap Anggota Terapkan Keterampilan Dalam Tugas



Senin, 18 November 2013 17:45 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko memimpin upacara penutupan pendidikan reguler (Dikreg) Angkatan ke-40 Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI Tahun 2013. Sesko TNI tersebut diikuti 104 siswa, terdiri dari: TNI AD 49 orang, TNI AL 29 orang, TNI AU 21 orang, dan 5 orang dari mancanegara, yaitu Australia, Thailand, Aljazair, Singapura, dan India, di Sesko TNI, Bandung, Senin (18/11/2013).

"Pendidikan reguler Sesko TNI merupakan salah satu pilar dalam menjaga eksistensi TNI untuk mendukung masa depan bangsa," kata Moeldoko.

Lebih lanjut Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, Sesko TNI tidak hanya dituntut untuk melahirkan prajurit-prajurit cerdas dan siap melaksanakan tugas secara fisik. Namun juga, dituntut melahirkan prajurit generasi muda TNI yang berkepribadian kuat, kepemimpinan yang visioner, tangguh serta mampu, mengembangkan dan mengawal jati diri, serta identitas TNI.

"Selamat kepada para perwira siswa atas selesainya tugas menempuh pendidikan formal tertinggi TNI, dengan harapan segala ilmu, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas," tuturnya.

Dalam aplikasinya, Panglima TNI berharap peran para perwira dalam menjawab tantangan tugas TNI di masa mendatang dapat diuraikan sebagai berikut:

Pertama, sebagai sumber daya TNI yang handal, perwira harus terus membangun kapasitas dan kapabilitas diri, yang diarahkan secara strategis untuk dapat menjawab pertanyaan, "akan kita bangun menjadi kekuatan yang bagaimana TNI?"., jawabannya tentu adalah "Menjadi TNI yang profesional, militan, solid berjatidiri kebangsaan Indonesia, berfalsafah dasar Pancasila, bersemangat patriotik, mampu menjadi kekuatan yang melindungi kepentingan nasional dan mampu berperan penting dalam percaturan global".

Kedua, sebagai moral force dan pemeran utama dalam kontrol sosial kehidupan prajurit, para perwira dituntut untuk menjadi insan yang berkualitas dan teladan bagi prajurit dan masyarakat. Sebagai perwira yang berkualitas harus melengkapi dirinya dengan tiga faktor pendukung, yakni kemantapan intelektual, kematangan emosional dan kesantunan dalam berperilaku.

Ketiga, sebagai penerus estafet kepemimpinan TNI, pada diri para perwira harus bersemayam suatu kesadaran struktural dan kultural, sehingga eksistensi dan kesiapan TNI dalam melaksanakan tugas senantiasa dapat dipertahankan.

Keempat, tidak dapat dibantah dan dipungkiri lagi bahwa setiap bangsa yang mampu menguasai IPTEK dan IT, pastilah bangsa tersebut memiliki peluang dan kesempatan besar untuk memajukan bangsanya. Logika ini semakin kuat memberi alasan mengapa sebagai intelektual muda para perwira perlu berupaya optimal untuk senantiasa belajar dan menekuni bidang IPTEK dan IT sesuai lingkup tugas masing-masing.

Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI menitipkan salam persahabatan kepada perwira mancanegara yang dapat menjadi narasumber dan penerus informasi tentang Indonesia secara benar dan proporsional.

Acara diakhiri dengan pemberian Piagam Penghargaan dan Tropy oleh Panglima TNI kepada Kolonel Inf Suharyanto, (Lulusan Terbaik), Kolonel PNB Doni Ernawan Taufan, MDS (Karya Tulis Terbaik), dan Kolonel AD Gaurav Rishi (Mancanegara) serta penyerahan Ijazah dan Sertifikat kepada seluruh siswa