Selasa, 12 November 2013 | 11:01 WIB, Metrotvnews.com, Kupang: Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) RI-Timor Leste dari Batalyon Infantri 743/Pradnya Samapta Yudha (PSY), Mayor Budi Prasetyo mengaku telah mengamankan 8 ton bahan bakar minyak (BBM) yang akan diselundupkan ke Timor Leste.
"Pengamanan 8 ton BBM yang hendak diseberangkan ke Timor Leste melalui jalan tikus di batas negara Indonesia itu, dilakukan dalam kurun waktu 2 bulan sejak bertugas pada September 2013," kata Mayor Budi yang dihubungi dari Kupang, Selasa (12/11).
Ia mengatakan, pengamanan dan penggagalan upaya penyelundupan tersebut, dilakukan berkat operasi rutin yang dilakukan oleh prajurit Satgas Pamtas RI-Timor Leste di setiap jalur tapal batas kedua negara tersebut.
Selain itu, penggagalan yang dilakukan oleh Yonif 743/PSY itu, juga berkat kerja sama dan informasi masyarakat. Untuk itu, kerja sama dengan masyarakat, serta sejumlah aparat lainnya, menjadi penting dalam upaya menekan dan boleh perlu menghilangkan aksi penyelundupan dari Indonesia ke negara bekas provinsi ke-27 Indonesia itu.
Keterbatasan personel, lanjut Budi, telah membuat Yonif 743/PSY menerapkan pola hubungan kemanunggalan prajurit dan masyarakat, dengan sejumlah kegiatan sosial kemasyarakatan, baik bersifat edukasi, kesehatan, pertanian serta sejumlah kegiatan sosial lainnya.
Dengan pola tersebut, lanjutnya, masyarakat khususnya yang berada di daerah batas, bisa semakin mengerti dan mendapatkan pengalaman baru untuk menata kehidupan ekonominya secara lebih baik, tanpa harus terlibat melakukan kegiatan ilegal dengan membantu melakukan penyelundupan BBM maupun barang lainnya termasuk sembako.
"Kalau sudah ada kerja sama dengan masyarakat, semua upaya penyelundupan pasti akan bisa diatasi. Masyarakat tentu akan melaporkan aksi penyelundupan yang terjadi di sekitarnya," katanya.
Ia mengakui penyelundupan BBM oleh masyarakat dilakukan dalam kondisi keterpaksaan, karena tuntutan hidup. Karena itu, kerja sama serta pola kemitraan yang akan dibangun oleh Satgas Pamtas diharap bisa menjadi langkah maju, sekaligus penyadaran bagi masyarakat untuk tinggalkan niat menyelundupakan barang khusus BBM ke Timor Leste. (Antara & Editor: Henri Salomo Siagian)