Senin, 04 November 2013

Sinabung Meletus, 1.293 Jiwa Diungsikan

Jakarta, GATRAnews, Created on Sunday, 03 November 2013 18:06 Published Date - Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, setelah dinaikkan statusnya, dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III), kembali meletus pada hari Minggu (3/10), pukul 16.15 WIB. 

"Petugas TNI yang berada di Desa Bekerah, berjarak 2 kilometer dari puncak kawah melaporkan letusan tersebut," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Minggu.

Sebanyak 1.293 jiwa warga sekitar Gunungapi Sinabung telah melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman, pasca letusan sebelumnya, Minggu dini hari. Pengungsi tersebut berasal dari Desa Mardinding ke Jambor di Kecamatan Tiga Dreket sebanyak 891 jiwa, serta pengungsi dari Desa Sukameriah ke Jambor GPKP dan Mesjid Payung sebanyak 402 jiwa.

"Pengungsi akan bertambah lagi, karena saat ini warga di Desa Bekerah, Desa Simacem dan Desa Sukameriah sedang bersiap-siap mengungsi ke Namanteran. Jumlah warga yang akan mengungsi masih dalam pendataan oleh petugas," ujar Sutopo.

Menurutnya, belum semua warga di 4 desa yang berada dalam radius 3 kilo meter mengungsi sesuai rekomendasi PVMBG Badan Geologi. Warga masih banyak yang berada di rumahnya masing-masing. Aparat TNI dan Polri saat ini berpatroli di Desa Bekerah.

"Kondisi gunungapi Sinabung masih mengeluarkan asap hitam dari puncak kawah. Gunungapi Sinabung tertutup oleh awan bercampur dengan asap kehitaman dan gerimis. Aktivitas gunung masih menunjukkan peningkatan," ungkapnya.

Selama hari Minggu (3/11), pukul 00:00-06:00 WIB, terjadi 12 kali gempa vulkanik dalam, 3 kalo gempa frekuensi rendah, 5 kali gempa Hembusan asap, 4 kali gempa tektonik jauh, 2 kali gempa vulkanik dangkal, dan tremor menerus hingga kini.

Atas musibah tersebut, kata Sutopo, BNPB telah menyampaikan saran kepada Bupati Karo agar melakukan beberapa langkah: pertama, mengadakan rapat koordinasi dengan semua unsur terkait. Kedua, menetapkan status keadaan daruratnya. Ketiga, menetapkan pos komando dan komandan tanggap darurat.

Keempat, melaksanakan rekomendasi PVMBG dan kelima, koordinasi dengan BPBD Sumatera Utara karena Kabupaten Karo belum membentuk BPBD. "Semua kendaraan penanggulangan bencana di BPBD Sumatera Utara dikerahkan ke Sinabung untuk melakukan penanganan darurat," pungkasnya. (IS)