Rabu, 30 Oktober
2013 09:06
INDERALAYA – Panglima
TNI Jenderal Moeldoko menegaskan, pihaknya bakal menindak tegas oknum anggota
TNI yang terbukti terlibat dalam aksi illegal tapping. Nantinya, para oknum TNI
tersebut bakal dimasukkan dalam sel tahanan khusus illegal tapping.
“Pangdam (II
Sriwijaya, red) sudah menyiapkan sel tahanan khusus bagi anggotanya yang
terlibat ilegal tapping,” ujar Moeldoko. Selain itu, bentuk komitmen untuk
memberantas illegal tapping yang marak di Sumsel, pihaknya telah melakukan
kerjasama dengan pihak pertamina.
Sementara itu,
dalam rangka program TNI manunggal ketahanan pangan TNI dan Pemkab Ogan Ilir
dan revitalisasi pertanian untuk mendukung swasembada pangan nasional, Moeldoko
melakukan penanaman perdana jagung dan
kedelai di areal lahan perkantoran Terpadu Pemkab Ogan Ilir (OI), Desa Tanjung
Senai, Kecamatan Inderalaya.
Hadir dalam
acara, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio, Pangdam II
Sriwijaya Mayjen TNI Bambang Budi Waluyo, Sekda Propinsi Sumsel Yusri Effendi
dan Bupati OI Ir H Mawardi Yahya serta Bujang Gadis OI.
Selain melakukan
penaman jagung dan kedelai, Panglima TNI dan jajarannya melaksanakan program
penanaman 1 miliar pohon yang dipusatkan di Depan Masjid Raya. Menurut
Moeldoko, pihaknya sangat optimis dengan apa yang telah dilakukan dalam upaya
mewujudkan ketahanan pangan.
“Kita jangan
sampai ketergantungan dengan bangsa lain, makanya saya datang ke Ogan Ilir ini
untuk memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh masyarakat petani di OI
dan bangsa indonesia pada umumnya, untuk
bersama-sama membangun dengan semangat
yang tinggi,” terang Moeldoko.
Sementara Bupati
OI Ir H Mawardi Yahya mengatakan, saat ini masih banyak lahan di OI yang belum
diolah dan perlu dioptimalisasikan guna mendukung program ketahanan pangan
nasional.
“Dengan begitu,
maka ke depan diharapkan OI menjadi salah satu penyumbang pangan bagi daerah
lainnya dengan berbagai komoditas unggulan,” ungkapnya. Ditambahkan Ketua KNTA
Kabupaten OI Hj Maryati Ridho, penanaman jagung dan kedelai di lahan seluas 30
hektar tersebut menggunakan sistem tumpang sari.
“Kalau penanaman
perdananya dilakukan oleh Panglima TNI, nanti pada saat panen bertepatan dengan
HUT ke-10 Kabupaten OI, akan dipanen oleh Presiden RI,’’ terang Martyati
disambut aplaus para tamu. (sid/vin/ndy)