Jumat, 08 November 2013

Polisi dan TNI Siaga di Lokasi Bentrokan Pendekar

KAMIS, 07 NOVEMBER 2013 | 20:00 WIB, TEMPO.CO, Tulungagung - Meski situasi setelah bentrokan antara pendekar silat dan warga di Tulungagung, Jawa Timur, mereda, anggota TNI dan Polri masih disiagakan penuh. Penempatan personel Polres Tulungagung, Brigade Mobil, dan Komando Detasemen Militer Tulungagung di Desa Bandung bertujuan untuk menghindari kemungkinan serangan balasan yang dilakukan warga dan perguruan silat setelah penyerangan belasan rumah warga dan mobil polisi oleh pendekar silat, Selasa, 5 November 2013.

“Situasinya sudah kondusif,” kata Kepala Kepolisian Resor Tulungagung, Ajun Komisaris Besar Whisnu Hermawan Februanto, Kamis, 7 Nopember 2013. Mereka membuat posko pengamanan dan patroli.

Hingga kini polisi sudah menahan tiga orang yang terlibat bentrokan. Mereka adalah dua pemuda yang diduga menganiaya anggota Perguruan Setia Hati Terate (PSHT), yang menjadi pemicu tawuran, serta seorang pendekar yang merusak mobil polisi. Perusakan mobil ini terjadi ketika polisi yang berpatroli berusaha menghentikan anggota PSHT saat merusaki rumah warga. Sebanyak 13 rumah rusak akibat insiden itu.

Penempatan polisi dan TNI akan dilakukan hingga situasi benar-benar kondusif. Kini masih beredar kabar akan adanya aksi susulan. 

Sementara itu, berembus kabar bahwa selain mengamankan anggota PSHT yang merusak mobil polisi, petugas juga mengamankan pendekar silat Pagar Nusa. Pengurus Pagar Nusa Tulungagung membantah dan menyatakan tak ada anggotanya yang terlibat bentrokan. “Itu kabar yang tidak benar,” kata Khoirul Anam, pengurus Pagar Nusa setempat.

Menurut dia, bentrokan itu murni melibatkan warga dan anggota PSHT yang tengah merayakan 1 Suro. Dua anggota PSHT yang pergi mencari makan dihadang sejumlah pemuda. Keduanya dipukul hingga terluka sebelum berlari ke teman-temannya. Pelaku pemukulan kabur ke dalam perkampungan Desa Bandung. Para pendekar yang marah merusak rumah warga karena tak menemukan mereka. “Kami akan tindak tegas jika ada anggota Pagar Nusa yang terlibat,” kata Anam. (HARI TRI WASONO)