Indramayu, Panglima Kodam III/Siliwangi, Mayor Jenderal TNI Dedi Kusnadi Thamim mengatakan babinsa merupakan ujung tom-bak TNI, khususnya TNI-AD. Kalau babinsa tumpul AD melorot sebaliknya kalau babinsa muncul AD akan terangkat. Dengan gambaran itu, maka babinsa dituntut pro aktif dan menjalin komunikasi dengan masyara-kat di tempatnya bertugas.
Intinya, kalau babinsa mengetahui teritorial tempatnya bertugas maka setiap ada kejadian di wilayah kerjanya, babinsa tahu bahkan bisa meminimalisir dampak negatif dari kejadian tersebut. "Babinsa adalah ujung tombak informasi dari satuan TNI-AD," kata Pangdam saat memberikan pengarahan kepada anggota militer, PNS dan Persit Kartika Candra Kirana (KCK) jajaran Kodim 0616/lndramayu, Rabu (6/11) sore.
Pada kesempatan itu, Pangdam sempat bertanya kepada beberapa babinsa terkait kondisi wilayah kerjanya. Salah satunya Babinsa yang bertugas di Desa Sukra Wetan Kecamatan Sukra dites untuk mengontak mitra kerjanya yakni perangkat desa setempat.
Pangdam juga menegaskan semua prajurit TNI-AD yang berada di wilayah Kodam III Siliwangi harus netral pada pelaksanaan Pemilu Legislatif, maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang akan berlangsung pada tahun 2014 mendatang.
"Semua prajurit Kodam III Siliwangi tak boleh memihak ke salah satu partai atau calon kandidat tertentu. Dan apabila ada prajurit terbukti tidak netral, nantinya bisa dikenakan sanksi," tegas dia.
Sementara untuk PNS dan para istri TNI-AD (anggota Persit KCK), Pangdam menegaskan agar PNS dan Persit cerdas dalam memilih calon anggota legislatif maupun calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres). Artinya mereka (PNS dan Persit) harus tahu karakter calon yang akan dipilih nanti, karena pilihan ibu-ibu dan PNS akan menentukan nasib bangsa ini dalam lima tahun kedepan.
Turut menyambut kedata¬ngan Pangdam III/Siliwangi, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jabar DR H Irianto MS Syafiuddin (Kang Yance), Bupati Indramayu Hj Anna So phanah, Kapolres AKBP Wahyu Bintono, Kajari Sucipto, SH, Ketua PN, Ketua DPRD H Abdul Rozaq Muslim juga nampak hadir Ketum Forum Petani Muda Indonesia (FPMI) H Sutanto. (ck-103), Sumber Koran: Pelita (08 November 2013/Jumat, Hal. 11)