Selasa, 19
November 2013 13:23 WIB
Jakarta (ANTARA
News) - Saat rapat kerja dengan mantan direksi TVRI di ruang Komisi I DPR RI,
hari ini, anggota Komisi I Max Sopacua mengaku akan disuap direksi TVRI
menjelang Idul Fitri lalu.
Max bercerita,
sebelum Idul Fitri lalu, dia ditelpon General Manager TVRI Rajab. "Rajab
telepon saya dan bilang ada bingkisan dari teman-teman dari direksi TVRI untuk
Pak Max. Tapi saya tolak," tutur Max.
Lalu, dua hari
setelah Idul Fitri, dia kembali ditelepon Kolonel Gledek, pengelola siaran TNI
yang ditayangkan di TVRI.
"Lalu ada
telepon dari Kolonel Gledek dan menyatakan hal yang sama bahwa ada bingkisan
dari teman-teman direksi TVRI, Tapi tetap menolaknya. Lalu Rajab, Kolonel
Gledek dan John Anwar datang ke rumah saya untuk meminta maaf," ungkap
politisi Partai Demokrat itu.
Saat mereka
datang ke rumah guna meminta maaf, Max marah dan menyatakan upaya penyuapan itu
sangat tidak sesuai dengan upaya TVRI mengembalikan citranya sebagai televisi
milik rakyat yang dibiayai APBN.
"Apa kalian
mau menghancurkan TVRI dan saya sebagai mantan TVRI di Komisi I DPR RI. Kalau
saya menerimanya, maka laknatlah saya dan keluarga saya," tutur Max.
Untuk itu dia
meminta Komisi I memanggil Rajab, Kol Gledek, John Anwar dan beberapa direksi
TVRI seperti Herman Ago untuk dihadirkan sebagai saksi.
Mendengar
penjelasan Max, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin meminta Sekretariat
Komisi I DPR RI untuk menghadirkan nama-nama yang disebutkan Max.
"Segera
hari ini hadirkan mereka yang disebut oleh Pak Max. Hari ini harus
selesai," kata politisi PDIP itu.
Anggota Komisi I
DPR RI lainnya, Tri Tamtomo menyatakan, bila memang Kol Gledek anggota TNI,
maka Kepala Staf Angkatan Darat mesti dihadirkan hari ini juga di Komisi I.
"Kita minta
TNI AD agar menyuruh Kol Gledek hadir di komisi I hari ini juga," kata Tri
Tantomo. (Editor: Jafar M Sidik)