Selasa, 12/11/2013 14:09 WIB, Sukma Indah Permana - detikNews, Jakarta - Penyelenggaraan KTT APEC yang berlangsung di Bali berakhir sukses, termasuk dalam soal pengamanan kepala negara. Wakil Ketua Pelaksana helatan KTT APEC 2013 Chairul Tanjung akan mengusulkan anggota TNI yang terlibat dalam perhelatan internasional itu mendapat penghargaan penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya akan usulkan kepada Presiden, anggota TNI APEC untuk diberi Satya Lancana. Semoga beliau setuju, agar Bapak Ibu mendapat penghargaan setimpal atas kerja kerasnya," ujar Chairul Tanjung di Mako Paspamres, Jalan Tanah Abang II, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2013). Chairul Tanjung menghadiri acara syukuran pengamanan KTT APEC bersama seluruh anggota Paspamres yang berseragam safari dan militer. Ia didampingi oleh Danpaspampres Mayjen TNI Doni Monardo.
Bos CT Corp itu menyebut pelaksanaan KTT APEC mendapatkan pujian dari seluruh kepala negara, termasuk pujian dari berbagai media. "Penyelenggaraan dengan organisasi terbaik dalam sejarah APEC," ucapnya.
KTT APEC merupakan event kenegaraan yang bersifat internasional yang pernah dilakukan oleh Indonesia. Acara ini melibatkan 21 negara peserta, ribuan pelaku bisnis dan melibatkan hampir sekitar 5.000 jurnalis. Pada kesempatan itu, Chairul Tanjung mengenang pengalaman Indonesia menjadi peserta KTT APEC di Rusia. SBY saat itu menanyakan kesanggupan Indonesia membuat acara KTT APEC lebih bagus lagi dari Rusia.
"Di Vladivostok ternyata airportnya baru, jalan baru. Masuk kompleks juga baru, penginapan semuanya baik dan bagus. Presiden sangat terkesan dengan fasilitas yang disediakan Rusia," kata Chairul Tanjung.
"Lalu Presiden bilang, Pak Chairul bisakah APEC 2013 diselenggarakan lebih baik? Saya tidak jawab bisa, tapi saya jawab harus," imbuhnya.
Sepulang dari Rusia, SBY lalu menerbitkan Keppres soal KTT APEC. Ada empat bidang yang mengurusi hajatan internasional itu. Yang pertama bidang konten, substansi, Kemlu, perdagangan. Lalu ada bidang penyelenggaraan, bidang keamanan dan bidang media dan komunikasi.
"Satu hal yang jelas, tidak ada keputusan yang mengambang, digantung. Keputusaan harus jelas, siapa yang bertugas, siapa yang bertanggung jawab. Panitia sangat terbantu dengan aparat komando gabungan," jelasnya.