Selasa, 19 November 2013

Istri Prajurit Selingkuh Tidak Terkait Kesejahteraan



PONTIANAK - Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi (Kal­bar) menilai, terungkapnya perselingkuhan istri anggota Koramil 06/Bonti, Kodim 1204/Sanggau, Korem 121/ Alambhawa Wanawai, Kodam XII/Tanjungpura, Kalbar, sama sekali tidak terkait kurangnya kesejahteraan anggota TNI.

Anggota Komisi Hukum dan Pemerintahan DPRD Kalbar dari Fraksi Partai Demokrat, Bonifasius Benny kepada SH Senin (18/11), mengatakan latar belakang perselingkuhan Ds karena gaji suaminya yang bertugas di Koramil 06/Bonti, nilai nominalnya kecil dan pas-pa­san sama sekali tidak masukakal. Ini sudah menyangkut moralitas seseorang yang ke­betulan istri salah satu ang­gota TNI AD.

Kepala Penerangan Ko­dam XII/Tanjungpura Kol (Inf) Desius menegaskan perse­lingkuhan Ds, istri Serda Ma yang bekerja di Koramil 06/ Bonti telah ditangani Kodim 1204/Sanggau. Serda Ma akan menceraikan istrinya atau memaafkan, sangat tergan­tung pribadi yang bersang­kutan.

Ds (29 tahun) yang su­dah memiliki dua anak hasil pernikahannya dengari Serda Ma, digerebek berselingkuh dengan Zf, salah satu peda­gang di Gang Rambai Nangka, Jalan Rambai, Kelurahan IlirKota, Kecamatan Kapuas, Ka­bupaten Sanggau, Kalbar.

Penggerebekan dilakukan sepuluh orang, terdiri atas tu­juh anggota Intel, dua Provost Kodim 1204/Sanggau, bersama Serda Ma (suami Ds), Kamis (15/11) malam pukul 22.15 WIB. Saat digerebek, Zf lelaki-lelaki selingkuhan Ds, dalam kondisi telanjang bulat.

Menurut Benny, tingkat kesejahteraan anggota TNI sekarang jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Malah nilai nominal gaji ko­tor anggota TNI sekarang lebih tinggi dari gaji anggota Polisi Republik Indonesia (Pol­ri) karena adanya tunjangan remunerasi (uang kesejahte­raan).

Setiap anggota TNI seka­rang menerima empat kom­ponen gaji kotor, yakni gaji pokok, tunjangan anak dan istri, remunerasi, dan uang lauk-pauk.

Apabila seorang anggota TNI bertugas di kawasan per­batasan, komponen gaji yang diterima mencakup lima item karena masih ditambah satu bulan gaji sebagai bonus yang kesemuanya langsung masuk ke rekening istri.

"Jadi perselingkuhan Ds dan Zf sudah terkait moral.Tidak ada hubungannya de­ngan kesejahteraan anggota yang rendah.Sementara Zf itu adalah pedagang keliling bukan pengusaha," kata Ben­ny.(Aju), Sumber Koran: Republika (19 November 2013/Selasa, Hal. 06)