Senin, 04 November 2013

Insiden Pacu Kuda, 1 Tewas, 1 Pingsan

INILAH.COM, Oleh: Haluan Padang - Senin, 4 November 2013 | 04:15 WIB, Padang - Masih rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-68, Komando Distrik Militer (Kodim) 0312/Padang mengadakan pacuan kuda di Pantai Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Minggu (3/11).

Namun kegiatan positif untuk menggenjot pariwisata itu terjadi insiden. Seorang pedagang yang menerobos lintasan tertabrak kuda yang sedang berpacu.

Musibah itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Korban bernama Asni (47) meninggal dunia, akibat tendangan kaki kuda. Seorang lagi Saiful (43) mengalami luka memar di bagian tangan.

Asni meninggal setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Tentara (RST) Reksodiwiryo Ganting, Padang sekitar pukul 17.15 WIB. Warga TPI Bungus itu mengalami luka di bagian kepala bagian belakang akibat tendangan kaki kuda. Sedangkan Saiful yang pingsan kini masih dirawat di rumah sakit.

Informasi yang dihimpun Haluan menyebutkan, dalam pelaksanaan pacuan kuda sebanyak 7 race terdiri dari 3 kelas yaitu kelas 600 m, kelas 800 m, dan kelas 1.000 m berjalan normal. Pada saat race ketujuh penunggang kuda nomor dua, Jamal (45) warga

Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman ini melaju kencang di lapangan pacuan kuda. Di saat itu, salah satu pedagang mencoba menerobos masuk ke dalam lintasan pacuan.
Akibatnya, peserta pacuan bernomor dua itu menabrak Asni, dan keluar dari jalur lintasan. Kejadian tersebut tidak sampai di situ, saat Jamal mencoba mengendalikan kudanya, dia menabrak seorang penonton bernama Saiful, sehingga dia pingsan di lokasi kejadian.

Beruntung dalam peristiwa tersebut, panitia cepat tanggap dan melarikan kedua korban ke rumah sakit setempat. Saat dibawa ke rumah sakit kondisi Saiful kritis, dan masih dirawat secara itensif di RST Reksodiwiryo.

Dandim 0312/Padang Letkol Inf. Heri Rustandi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi diluar dugaan panitia. Sebab, sebelum acara tersebut dimulai sebanyak 250 personel TNI, dan dibantu oleh pihak Kepolisian setempat dikerahkan untuk mengamankan jalannya acara pacuan kuda yang pertama kali digelar di Pantai Air Manih.

“Kami pun tidak menyangka akan terjadi seperti ini, padahal kami telah mengerahkan pengamanan sebanyak 250 personil. Kami pun tidak ingin adanya insiden ini terjadi,” ujarnya.

Pada peristiwa tersebut, kata Heri, pihaknya tidak menyalahkan siapa saja yang ada di lokasi kejadian. “Yang mana musibah, siapa pun tidak ada yang mengetahui kapan dia datang. Yang pasti kami akan mengobati korban yang cedera pada insiden tersebut,” kata Heri kepada Haluan, kemarin (3/11).

Ramainya pengunjung dan antusias penonton yang menyaksikan pacuan kuda tersebut, membuat petugas dan panitia kewalahan agar jangan menerobos dari pagar pembatas. Meskipun begitu, panitia akan memberikan santunan kepada korban, dan akan mengobati sampai sembuh.

“Acara ini sangat luar biasa. Buktinya ledakan penonton yang begitu banyak yang menyaksikan pacuan kuda tersebut. Tidak hanya dari Padang saja, penonton yang hadir ada yang dari luar daerah hanya untuk menyaksikan pacuan kuda ini,” terangnya.

Heri mengatakan, dengan adanya pacuan kuda ini, bisa menggenjot dunia Pariwisata Kota Padang, dan menjual pesona alam dan indahnya Pantai Air Manis Padang. Dengan begitu, para wisatawan baik dari Sumbar maupun dari luar Sumbar bisa menyaksikan indahnya pantai tersebut.

Sementara itu, Kapolsek Padang Selatan Kompol Sukirman belum bisa melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Dalam insiden itu, dua korban mengalami kecelakaan. Salah satunya, saya mendapatkan informasi bahwa korban bernama Asni telah meninggal dunia di rumah sakit, setelah mendapatkan perawatan dari tim dokter,” katanya kepada Haluan, Minggu (3/11).

Ditambahkan Sukirman, kejadian tersebut telah dilaporkan kepada pimpinan Polresta Padang, dan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan lebih lanjut. Walaupun demikian, pihaknya tetap memonitor perkembangannya.