BERAWAL dari ketidaksengajaan, menanam pohon malah sekarang menjadi panggilan hati bagi Koman¬dan Pasukan Pengamanan Presiden, Doni Monardo (50). Bahkan, pria kelahiran Cimahi, 10 Mei ini juga terkenal dengan sebutan "jenderal bibit".
Bukan tanpa sebab, Doni dijuluki sebagai "jenderal bibit". Pasalnya, di sela-sela kesibukannya sebagai Komandan Paspamres, ia masih sempat meluangkan waktu membibit dan menanam pohon. Oleh karena itu, apresiasi tidak hanya ditunjukkan oleh kalangan TNI, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan para pemerhati ling¬kungan pun mengacunginya jempol.
"Saya dulu tinggal di asrama. Hampir setiap hari ada biji pohon yang berserakan di sekitar rumah. Ketika kemarau, biji-biji yang bertunas itu dibakarin. Suatu hari, saya ambil dan saya tanam di depan rumah. Eh, lama-lama pohon itu besar dan berbuah. Saya begitu terkesan, dengan cara tidak sengaja ditanam saja bisa menghasilkan buah. Bagaimana jika ditanam dengan baik," ujar Doni ditemui di sela-sela pendistribusian 2 juta bibit pohon di Sentul, Kabupaten Bogor, akhir pekan lalu.
Hal itu pula yang melatarbelakangi Doni mendirikan Paguyuban Budiasi, suatu lembaga nonprofit yang bergerak di bidang budi daya tanaman dan pelestarian lingkungan. Menurut dia, apa yang dilakukannya itu toh sesuai dengan program pemerintah dalam menanam 1 miliar pohon. Di paguyuban ini, sudah dihasilkan 140 jenis tanam¬an yang sudah didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Bahkan, saat Presiden SBY memberi biji kenari pada akhir November 2012 lalu, Doni pun menyimpannya di kantong celana. Diam-diam lulusan Akmil 1985 ini mengirimkan biji kenari ke Paguyuban Budiasi untuk disemai pada Desember 2012.
Meski sukses sebagai pembibit pohon, pria yang berpengalaman dalam bidang infanteri ini tetap tidak mau menjadikan bidang ini se¬bagai usaha ketika pensiun nanti. "Ini hanya hobi, panggilan hati. Pensiun ya, pensiun. Hobi tetap jalan," ujar mantan Wadanjen Kopassus ini. (Kismi Dwi Astuti/"PR"), Sumber Koran: Pikiran Rakyat (12 November 2013/Selasa, Hal. 32)