AMBON, KOMPAS.com, Selasa, 5 November 2013 | 22:32 WIB, Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty - Ratusan aparat TNI dan Polri diterjunkan untuk meredam ketegangan yang terjadi antara warga Desa Mamala dan Desa Morela, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (5/11/2013). Ketegangan terjadi menyusul tewasnya salah salah satu warga Desa Morela bernama Ismail Manilet (27), Selasa tadi.
Ratusan aparat keamanan yang diterjunkan ini terdiri dari tiga SST personel Sabara dan Brimob Polda Maluku serta dua SST pasukan TNI dari kesatuan Yoniv 731 Kabaresi dan satuan BKO 611 Awang Long.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Bintang Juliana kepada Kompas.com, Selasa malam mengakui, warga kedua desa sempat bersitegang. Namun saat ini, situasi di kedua desa tersebut telah dapat dikendalikan.
“Saat ini kondisi di kedua desa telah kondusif kembali. Kami juga telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa Morela yang warganya dibunuh,” terangnya.
Dia pun mengimbau agar warga kedua desa dapat menahan diri dan tidak terpancing dengan provokasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. "Kita minta warga jangan terpancing dan terprovokasi dan mempercayakan penanganan masalah kasus pembunuhan Ismail kepada polisi,” pintanya.
Untuk diketahui, Desa Mamala dan Desa Morela ini kerap terlibat bentrokan. Tercatat bentrokan antarkedua desa bertetangga ini hampir setiap tahunnya terjadi. Bahkan bentrokan telah merenggut sejumlah nyawa dan membakar banyak rumah warga.
Terakhir, kedua warga desa kembali terlibat bentrok sekitar dua pekan lalu. Saat itu, salah satu warga Desa Mamala tewas setelah dibunuh sejumlah orang tidak dikenal di dalam hutan. (Editor : Farid Assifa)