Selasa, 19
November 2013 22:56 WIB
TRIBUNNEWS.COM -
Kontingen Garuda (Konga) XXXII-C/Minustah (Mission des Nations Unies pour la
Stabilisation en Haiti) disamping melaksanakan tugas yang berkaitan dengan
bidang konstruksi, juga melakukan kegiatan sosial yang berbentuk CIMIC (Civil
Military Cooperation) dan bekerjasama dengan instansi di luar dari Minustah,
misalnya organisasi/yayasan lokal maupun internasional yang bertujuan sosial di
lingkungan tempat pasukan berada/camp maupun disekitar tempat pekerjaan yang sedang
dilakukan.
Dalam hal ini
Tim Medis Konga XXXII-C/Minustah memberikan bantuan pengobatan kepada
masyarakat Gonaives-Haiti yang dilaksanakan di Yayasan ST Yoseph, yang terletak
di Praville Village sekitar 5 Km dari Camp Garuda di Gonaives-Haiti, Senin
(18/11/2013), seperti tertulis dalam rilis yang diterima redaksi
Tribunnews.com.
Tim Kesehatan
yang dipimpin oleh Lettu Kes dr. Adi Danang Nugroho didampingi oleh Lettu Adm.
Stiefano sebagai Perwira CIMIC serta Pelda Wasirat sebagai anggota Tim Medis,
bekerja sama dengan 2 orang suster dari Yayasan ST. Yoseph yaitu Suster Renee
dan Suster Pyari. Tim melakukan bantuan medis selama 4 jam dikarenakan
banyaknya pasien yang datang dengan berbagai macam keluhan penyakit.
Pada kegiatan
tersebut, Satgas hanya memberikan bantuan Tim Medis, sedangkan obat-obatan dari
Yayasan. Kemudian memberikan bantuan kepada masyarakat setempat berupa kursus
menjahit bagi ibu-ibu dan remaja putri, pelatihan bahasa Inggris dan Spanyol,
pengobatan dan konsultasi gizi serta bantuan fisioterafi kepada anak-anak yang
mengalami kelainan bawaan sejak lahir.
Diakhir
kegiatan, Suster Renee sebagai ketua pelaksana kegiatan harian di Yayasan ST.
Yoseph, atas nama yayasan serta masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih
banyak atas bantuan yang telah diberikan oleh para prajurit Garuda dari Satgas
Kizi TNI Konga XXXII-C/Minustah.
Suster Renee
juga mengatakan, masyarakat sangat terbantu sekali, apalagi Yayasan hanya
memiliki 1 perawat lokal yang tidak setiap saat berada di Yayasan. “Apa yang
telah dilakukan oleh Tim Medis dari Satgas Garuda dapat terus berlanjut,
sehingga nama Prajurit PBB dari Indonesia tetap mendapat tempat tersendiri di
hati masyarakat sekitar Camp Garuda berada”, harapnya. (Editor: Widiyabuana
Andarias)