Selasa, 12 Nopember 2013 04:24 WIB, Editor: D Irianto, LENSAINDONESIA.COM: Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar selaku Inspektur Upacara menyambut kedatangan Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda XXXII-B/Minustah (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti) yang bertugas selama satu tahun di Haiti, dalam upacara militer di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Senin (11/11/2013).
Kontingen Garuda XXXII-B/Minustah ini berjumlah 167 personel TNI. Terdiri 144 personel Angkatan Darat, 21 personel Angkatan Laut, dan 2 personel Angkatan Udara di bawah pimpinan Dansatgas Letkol Czi Arief Novianto.
Kontingen Garuda XXXII-B/Minustah bertugas di Gonaives-Haiti selama kurang lebih satu tahun sejak 22 Oktober 2012 sampai 6 November 2013.
Keberhasilan Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XXXII-B/Minustah yang dilakukan di antaranya, membangun jembatan kendaraan di Port de Paix–Jean Rabel sepanjang 47 km; membangun 5 unit jembatan bagi pejalan kaki di Gonaives; dan memperbaiki jalan sepanjang 40 Km di Nord–Ouest Province, yang menghubungkan daerah Port de Paix – Jean Rabel, Haiti.
Amanat Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko yang dibacakan Kasum TNI, mengatakan, selaku pimpinan TNI dan atas nama seluruh prajurit TNI, mengucapkan selamat datang kembali ke tanah air, dan terima kasih, serta penghargaan atas pelaksanaan tugas yang para prajurit emban dengan baik.
Dedikasi yang para prajurit tunjukkan wujud komitmen Indonesia terhadap misi perdamaian dan kesejahteraan dunia yang secara langsung dapat memperbesar kredibilitas Indonesia dan TNI di forum internasional, serta memperbesar kemampuan lobi dan posisi tawar Indonesia dalam percaturan politik dunia.
TNI ke depan akan terus berupaya jadi penghubung bagi jaringan Peacekeeping Centers di kawasan, serta mendukung dan mendorong peningkatan peran non-militer atau Civilian White Helmet, dalam rangka pelaksanaan berbagai program Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk pembangunan dan rehabilitasi wilayah pasca konflik bersenjata.
”Porsi ini harus kita tangani secara baik, karena misi perdamaian dunia adalah salah satu dari tugas TNI, yang memiliki dimensi yang cukup strategis”, ujar Panglima TNI.
Sebelum mengakhiri amanatnya, Panglima TNI memberikan beberapa penekanan: Pertama, pelaksanaan tugas perdamaian adalah aplikasi politik luar negeri Indonesia, sebagaimana yang diamanatkan undang-undang dalam rangka optimalisasi pencapaian kepentingan nasional. Kedua, penguatan kapasitas dan kapabilitas misi perdamaian TNI merupakan penguatan peran dan profil internasional TNI, sekaligus sebagai bagian penguatan Outward Looking dalam konteks pelaksanaan peran dan tugas TNI. @licom