Kamis, 10 Oktober 2013

TMMD Disusun dengan Sistem"Bottom Up Planing"

Sumedang,   Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim selaku Penanggungjawab Kegiatan Operasi membuka kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-91 di wilayah Kodam III/Siliwangi bertempat di Lapangan Desa Cilengkrang Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang, Rabu (9/10).

Program TMMD ke-91 tahun 2013 di wilayah Kodam III/Siliwangi secara serentak dilaksanakan di enam wilayah yakni Kodim 0610/Sumedang dengan Inspektur Upacara pangdam III/Slw Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim, Kodim 0622/Kab. Sukabumi Inspektur Upacara Danrem 061/Suryakancana bertempat di lapangan Desa Jampang Tengah, Kodim 0612/ Tasikmalaya Inspektur Upacara Danlanud Husein bertempat di lapangan Desa Cipicung Culamega, Kodim 0605/Subang bertempat di Desa Tenjolaya Kaso malang dengan Inspektur Upacara Danlanud Surya Dharma, Kodim 0617/Majalengka Inspektur Upacara Danrem 063/SGJ bertempat di Desa Wanajaya Kasokandel dan Kodim 0623/Cilegon Inspektur Upacara Danrem 064/MY bertempat di Lapangan Kel. Bulakan Kec. Cibeber kota Cilegon, kegiatan TMMD akan berlangsung selama tiga minggu (9-29 Oktober 2013).

Sebelum membuka kegiatan TMMD, Pangdam III/Siliwangi menerima paparan dari Dandim 0610/Sumedang tentang kegiatan dan sasaran yang akan dilaksanakan di wilayah Kodim 0610/Sumedang. Turut hadir pada kesempatan itu Ketua DPRD Kab Sumedang, Wakil Bupati Sumedang, Ketua BPMAD, para camat di wilayah Sumedang, Kapolres Sumedang, Danrem 062/Tn, Irdam, para Asisten dan Kabalak jajaran Kodam III/Siliwangi, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Budiman selaku Penanggungjawab Operasi (PJO) dalam sambutannya yang dibacakan Pangdam III/ Siliwangi mengungkapkan program TMMD adalah program terpadu lintas sektoral yang melibatkan TNI, kementerian, lembaga pemerintah non kementerian dan pemerintah daerah serta segenap lapisan masyarakat.

Program TMMD menurut Kasad diharapkan dapat mewadahi aspirasi dan kepentingan masyarakat di daerah, mengingat proses perencanaannya selalu diawali dengan melibatkan berbagai instansi dan masyarakat, serta disusun dengan sistem bottom up planning.

Kasad menjelaskan melalui koordinasi secara intensif mulai dari musyawarah tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat pusat, berbagai sasaran fisik seperti pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana, serta sasaran non fisik yang dibutuh-kan masyarakat, selanjutnya ditetapkan sebagai sasaran kegiatan TMMD. Mekanisme terse-but dilaksanakan agar program TMMD sebagai salah satu operasi bakti TNI benar-benar dapat menjawab kebutuhan masyarakat di daerah.

Kasad menegaskan bahwa peran dan kerjasama yang erat dari semua stakeholder baik kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, pemerintah daerah, BUMN/BUMD dan swasta yang didukung oleh partisipasi aktif seluruh masyarakat merupakan penentu keberhasilan TMMD.

Dalam pelaksanaan kegiatan TMMD, menurut Kasad sasaran fisik yang menjadi prioritas adalah daerah miskin/tertinggal, daerah terisolir/terpencil, daerah perbatasan/pulau terdepan, daerah kumuh perkotaan, daerah terkena bencana alam dan daerah rawan konflik. Penentuan sasaran tersebut, diharapkan akan dapat mempercepat pembangunan di daerah, sehingga berbagai ketertinggalan dan permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin.

Sedangkan sasaran kegiatan non fisik lanjutnya diarahkan untuk meningkatkan wawasan dan semangat kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta menum-buhkan kesadaran bela negara, sehingga terwujud masyarakat yang berkualitas dan me-miliki ketahanan wilayah yang tangguh dalam menghadapi setiap permasalahan dan persoalan bangsa yang semakin kompleks dewasa ini. Sekaligus untuk mendorong tumbuhnya inovasi dan kreasi masyarakat di daerah dalam meningkatkan kualitas hidup, menumbuhkan partisipasi aktif masyarakat dan memantapkan budaya gotong-royong dalam membangun daerahnya sendiri. (Pendam III/Siw), Sumber Koran: Pelita (10 Oktober 2013/Kamis, Hal. 12)