KEHADIRAN Satuan Penugasan Batalyon Infanteri Lintas Udara (Yonif Linud) 432/WSJ Kostrad di bumi Cenderawasih Papua, sejatinya melaksanakan pengamanan perbatasan antara Republik Indonesia dengan Papua Nugini (PNG).
Dengan mengamankan daerah perbatasan, Satgas Yonif Linud 432/WJS Kostrad diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat di wilayah perbatasan. Dan melaksanakan operasi pengamanan perbatasan di wilayah Provinsi Papua adalah tugas yang mulia dan suatu kehormatan bagi seorang Prajurit demi tetap tegaknya Kedaulatan dan Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesi (NKRI).
Namun dibalik tugas mulia dalam menjaga tegaknya kedaulatan dan keutuhan NKRI, terutama terkait dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat, kehadiran para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Yonif Linud 432/Wsj Kostrad di tengah-tengah ma-syarakat juga membantu program pemerintah dalam pemberantasan buta aksara dengan menjadi tenaga Pengajar atau Guru di sekolah-sekolah.
Bukan hanya itu, para prajurit pun menjadi penyuluh pertanian dan peternakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kehadiran Satgas Yonif Linud 432/WJS Kostrad di Bumi Cenderawasih menggantikan Satgas Yonif 726/Tamalatea dan Satgas Yonif 310/KK yang kembali ke Home Base pada September lalu.
Dalam penugasan di Bumi Cenderawasih, Satgas Yonif Linud 432/WSJ Kostrad, Dansatgas Yonif Linud 432/WSJ Kostrad selalu berpesan kepada prajurit Satgas Yonif Linud 432/ WSJ. Alhasil pesan itu terwujud dengan terbuktinya adanya suatu terobosan untuk membantu masyarakat Merauke, khususnya di daerah Kondo tentang cara pembuatan minyak kelapa sebagai pengganti minyak goreng, Dengan cara ini diharapkan bisa mengurangi kesulitan masyarakat Kampung Kondo.
Komandan Satgas Yonif Linud 432/WSJ dibawah pimpinan Mayor Inf Aji Mimbarno meman-faatkan hasil alam bumi Papua yaitu buah kelapa yang banyak tumbuh di sepanjang pesisir pantai kampung Kondo, Papua, yang kemudian diolah menjadi minyak kelapa.
Kegiatan para prajurit TNI tersebut sangat membantu masyarakat, terutama dalam menciptakan inovasi baru dalam mengelolah hasil bumi.
Selain membuat inovasi baru, anggota Satgas pun mengajar anak-anak generasi penerus bangsa di Kampung Kondo. Kekosongan guru Sekolah Dasar di Kampung Kondo, yang menggugah hati anggota satgas dalam setiap harinya mengajar di SD tersebut.
Upaya anggota Satgas memberi pengajaran semua siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, ini semata bertujuan untuk mewujudkan dan meningkatnya mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pendidikan khususnya Bumi Cendrawasih (Papua) daerah yang terisolir.
Kegiatan lainnya juga dengan memberikan penyuluhan bela negara terhadap patok-patok hidup di wilayah perbatasan. Selain di kampong Kondo, penyuluhan bela negara kepada masyarakat yang berdomisili di batas negara tepatnya di kampung Sota juga tidak luput dari satgas Yonif Linud 432.
Penyuluhan ini juga bertujuan untuk selalu bangga menjadi Warga NKRI dan memberikan kesadaran masyarakat Kampung Sota dalam pengabdian yang terbaik bagi NKRI. Itulah makna yang disampaikan Mayor Inf Aji Mimbarno, kepada satuan penugasan ini dan masyarakat kampung Sota menyambut baik penyuluhan ini, dengan mengikut sertakan seluruh perangkat desa di Sota. (ay), Sumber Koran: Pelita (10 Oktober 2013/Kamis, Hal. 17)