Selasa, 22 Oktober 2013

Simulasi Penanganan Teroris di Kota Probolinggo



Senin, 21/10/2013 08:11 WIB
M Rofiq - detikNews

Probolinggo - Warga Kota Probolinggo tidak banyak tahu jika dinihari tadi di kawasan stasiun, kantor PLN dan pabrik garmen, dilakukan simulasi pembebasan sandera dan pelumpuhan aksi teroris dari TNI, Senin (21/10/2013).

Tak tanggung-tanggung, kekuatan personel TNI yang berencana membebaskan para sandera yang ditawan teroris, sebanyak 620 orang. Mereka berasal dari Kesatuan Yonif 514 Raider, Brigade Infantri (Brigif) 9 Kostrad, Jember.

Saat pasukan raider bergerak ke pabrik garmen di Jl PB Sudirman, tiba-tiba mereka dihadang sekelompok orang bersenjata yang muncul dari dalam kantor pabrik.

Kontak senjata pun tak terhindarkan, hingga membuat situasi mencekam. Strategi masuk dan melumpuhkan musuh dari berbagai arah yang diterapkan pasukan raider ternyata sangat ampuh. Sekitar 30 menit setelah baku tembak, pasukan raider berhasil menguasai keadaan dan membebaskan para sandera.

Serangan teroris dalam kondisi semacam itu bisa saja terjadi sewaktu-waktu di lapangan. Oleh karenanya pasukan TNI harus siap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi. Dalam rangka memantapkan kemampuan personel itulah, pasukan raider Yonif 514 Brigif 9 Kostrad, melakukan simulasi.

Asah kemampuan pasukan raider itu dilakukan pada kondisi yang sebenarnya seperti pabrik, stasiun dan PLN sebagai obyek vital, agar personil pengetahuan personil bisa lebih sempurna terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi.

Tidak hanya melumpuhkan teroris dan membebaskan sandera, pasukan raider juga menjinakkan bom yang siap ledak di kawasan obyek vital tersebut.

"Simulasi ini bertujuan supaya pasukan raider lebih mampu menguasai strategi, taktik, dan siasat sehingga dapat menerapkannya dengan baik di lapangan. Ini asah kemampuan menghadapi serangan sporadis," ujar Kolonel Infanteri Suparlan P, Komandan Brigif 9.