Senin, 21/10/2013
08:11 WIB
M Rofiq - detikNews
Probolinggo - Warga Kota
Probolinggo tidak banyak tahu jika dinihari tadi di kawasan stasiun, kantor PLN
dan pabrik garmen, dilakukan simulasi pembebasan sandera dan pelumpuhan aksi
teroris dari TNI, Senin (21/10/2013).
Tak
tanggung-tanggung, kekuatan personel TNI yang berencana membebaskan para
sandera yang ditawan teroris, sebanyak 620 orang. Mereka berasal dari Kesatuan
Yonif 514 Raider, Brigade Infantri (Brigif) 9 Kostrad, Jember.
Saat
pasukan raider bergerak ke pabrik garmen di Jl PB Sudirman, tiba-tiba mereka
dihadang sekelompok orang bersenjata yang muncul dari dalam kantor pabrik.
Kontak
senjata pun tak terhindarkan, hingga membuat situasi mencekam. Strategi masuk
dan melumpuhkan musuh dari berbagai arah yang diterapkan pasukan raider
ternyata sangat ampuh. Sekitar 30 menit setelah baku tembak, pasukan raider
berhasil menguasai keadaan dan membebaskan para sandera.
Serangan
teroris dalam kondisi semacam itu bisa saja terjadi sewaktu-waktu di lapangan.
Oleh karenanya pasukan TNI harus siap menghadapi berbagai kemungkinan yang
terjadi. Dalam rangka memantapkan kemampuan personel itulah, pasukan raider
Yonif 514 Brigif 9 Kostrad, melakukan simulasi.
Asah
kemampuan pasukan raider itu dilakukan pada kondisi yang sebenarnya seperti
pabrik, stasiun dan PLN sebagai obyek vital, agar personil pengetahuan personil
bisa lebih sempurna terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
Tidak
hanya melumpuhkan teroris dan membebaskan sandera, pasukan raider juga
menjinakkan bom yang siap ledak di kawasan obyek vital tersebut.
"Simulasi
ini bertujuan supaya pasukan raider lebih mampu menguasai strategi, taktik, dan
siasat sehingga dapat menerapkannya dengan baik di lapangan. Ini asah kemampuan
menghadapi serangan sporadis," ujar Kolonel Infanteri Suparlan P, Komandan
Brigif 9.