Senin, 21/10/2013
17:03 WIB
Adi Saputro -
detikNews
Pontianak - TNI mengamankan alat
berat di wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia. Alat berat yang diduga
milik perusahaan Malaysia tersebut dipakai merusak hutan di sepanjang
perbatasan Kalimantan Barat.
"Informasi
masuknya alat berat milik perusahaan Malaysia ini telah terendus anggota Pos
Semunying Kompi C Satgas Pamtas Yonif 403/WP, yang berada di wilayah Kecamatan
Seluas, Kabupaten Bengkayang, sepekan yang lalu," kata Kapendam
XII/Tanjungpura Kolonel Inf Desius kepada detikcom, Senin (21/10/2013).
Mendapat
informasi ini, personel TNI AD bergerak cepat ke lokasi. Komandan Pos
Semunying, Sertu Hendik, melakukan patroli dan mencari informasi pemilik alat
berat dan rute masuk yang dilalui. Namun tidak ada yang bisa menjelaskan.
"Tiga
anggota kami melaksanakan pengintaian selama 3 hari 3 malam, namun herannya
tidak ada aktivitas apapun," ujarnya.
Kemungkinan,
tambah Desius, pemilik alat berat telah mengetahui keberadaan anggota TNI
sehingga alat berat tidak beroperasi sama sekali. Karena telah memasuki wilayah
kedaulatan Indonesia, alat berat jenis eksavator merek Hitachi GCS 10 warna
merah yang diduga milik perusahaan sawit Malaysia ini diamankan petugas.
"Alat
berat tersebut beroperasi di areal kebun kelapa sawit milik PT. Asia Pasifik di
wilayah Desa Semunying telah memasuki tapal batas wilayah darat
RI-Malaysia," jelasnya.
Desius
menjelaskan alat berat tersebut diprediksikan telah beroperasi kurang lebih
satu minggu di wilayah Semunying Kecamatan Seluas Kabupaten Bengkayang,
Kalimantan Barat.
"Belum
tahu motif pemilik alat berat ini beraktivitas di wilayah Indonesia. Sampai
sekarang kita sedang mengumpulkan keterangan dan informasi-informasi lainnya
tentang alat berat yang masuk ke wilayah Indonesia," tegasnya.