Jumat, 25 Oktober 2013

Berbagai Terobosan Pembangunan di Kukar



Bupati Rita Widyasari terus melakukan terobosan pembangunan di Kukar. Di antaranya, peningkatan pembangunan wilayah pedesaan melalui alokasi dana desa, PNPM Mandiri Pedesaan, dan program bedah rumah. MoU bidang telekomunikasi baru saja diteken dengan Telkom.

Sejak Rita Widyasari resmi dilantik menjadi Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), oleh Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), akhir 2010 lalu, berbagai terobosan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat terus dicanangkan. Melalui program gerakan pembangunan rakyat sejahtera (Gerbang Raja) secara bergotong royong, seluruh stakeholder (pemangkukepentingan) di bawah kepemimpinan Rita terus berkonsentrasi memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, terutama pada upaya pengentasan kemiskinan.

Beberapa program dijalankan, di antaranya peningkatan pembangunan wilayah pedesaan melalui alokasi dana desa (ADD), PNPM (program nasional pemberdayaan masyarakat) Mandiri Pedesaan, serta program bedah rumah. Rita Widyasari mengatakan bahwa melalu program-program pendukung upaya peningkatkan kesejahteraan rakyat itu, diharapkan beberapa tahun ke depan di Kukar tidak ada lagi masyarakat yang masuk kategori warga miskin.

Rita menerangkan bahwa anggaran ADD Kukar pada 2013 ini mencapai sebesar Rp 400.631.983.977 untuk 193 desa se-Kukar.Dengan begitu, dipastikan anggaran ADD tahun 2013 ini mengalami kenaikan sebesar 100 persen dari tahun 2012 lalu yang hanya sekitar Rp 200 milyar.Setiap desa mengalami kenaikan anggaran secara bervariasi. Ada desa yang kenaikannya mencapai 80%, 60% dan ada juga yang mencapai 10%, tergantung perhitungan yang telah ditentukan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Ada dua komponen dalam pembagian ADD ini. Yang pertama disebut alokasi dana desa merata, yaitu setiap desa mendapatkan pembagian keuangan sama rata yang porsinya mencapai 60%. Yang kedua adalah alokasi dana desa proporsional, yaitu setiap desa mendapatkan kucuran dana sesuai dengan porsinya masing-masing sesuai dengan kebutuhannya, yang porsinya mencapai 40%. Komponen yang terakhir ini dihitung berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk dan lain sebagainya, sehingga membuat dari satu desa dengan desa lainnya tidak sama mendapatkan ADD. Penandatangan SK ADD sendiri telah dilakukan Bupati Rita Widyasari pada Mei lalu.

Pembangunan Infrastruktur
Dari pantauan di lapangan, di beberapa desa, baik di wilayah pesisir, tengah, maupun hulu, sebagian besar telah menyelesaikan program ADD tahap 1 dan 2. Rata-rata alokasi dana digunakan untuk peningkatan pembangunan infrastruktur. Yaitu perbaikan jalan-jalan desa dan semenisasi.Bupati Rita Widyasari berharap program pembangunan ini berjalan mulus sesuai dengan harapan."Melalui penyelenggaraan ADD semoga pada tahun-tahun mendatang tidak ada lagi jalan-jalan desa yang rusak kata Bupati.

Sementara.itu, untuk program nasional pemberdayaan masyarakat (PNMP) Desa Mandiri, alokasi dana pendampingan PNPM yang dianggarkan untuk Pemerintah Kabupaten (Pemkab Kukar), lebih besar dari dana yang dialokasikan pusat. Hal ini tentunya menjadi tolak ukur keseriusan Pemkab Kukar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Rita Widyasari mengatakan bahwa pelaksanaanPNPMMandiri dipedesaan Kukar telah memperlihatkan keberhasilan dengan tingginya peran nyata masyarakat.Hal ini tidak terlepas dari konsep pemberdayaan yang menjadi acuan PNPM Mandiri Pedesaan, yaitu program yang berbasis dari, oleh, dan untukmasyarakat."Bahkan pelaksanaan PNPM di Kukar telah beberapa kali menjadi bahan studi banding kabupaten lain," kata Rita.Salah satu pemerintah daerah yang melakukan studi banding ke Kukar adalah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah pada pertengahan tahun ini.

Selain program PNPM Masyarakat Pedesaan, Pemkab Kukar juga mencanangkan Desa Mandiri. Dalam program ini masyarakat pedesaan diarahkan untuk mampu memberikan kontribusi nyata dalam upaya pembangunan desanya. Menurut Rita, sukses program Desa Mandiri tentunya akan mewujudkan impian Kukar dalam upaya pengentasan kemiskinan.

Program yang dirancang untuk dapat mendukung berjalannya Desa Mandiri adalah bedah rumah, yaitu kegiatan pemugaran rumah-rumah warga miskin yang tak layak huni. Pada 2013 ini, program bedah rumahdilakukan terhadap 1.000 rumah yang tersebar di 18 kecamatan se-Kukar, yang dibagi menjadi 3 zona: zona pesisir, zona tengah, dan hulu. Program ini dilaksanakan melalui kerjasama Pemkab Kukar dan Kodim 0906 Tenggarong.Program bedah rumah sendiri telah dicanangkan Juli lalu oleh bupati Kukar yang didampingi Kasad waktu itu, Jendral TNI Moeldoko.

Sarana Komunikasi
Pemkab Kukar juga giat membangun bidang informasi dan komunikasi. Pada 17 Oktober lalu, Bupati Rita Widyasari melakukan penandatanganan MoU dengan PTTelkom Indonesia Wilayah Kaltim Tengah dan BP Batam dalam program 1.000 wifi untuk Kukar. Rita mengungkapkan, saat ini Kukar telah membangun 22 BTS Tower dan SST di 18 Kecamatan di Kukar, 2-repeateryang dilengkapi 24genset sebesar 12kilovoltAmpere(KVA),dan dua buah genset di 2 titikrepeater tersebut.

Selain itu telah dibangun jaringan fiber optik (FO) yang terhubung ke semua SKPD di Tenggarong dan di Kota Tenggarong sejauh 15 km,juga menyediakan voice over IPdi 38SKPD dan 18 kecamatan. "Kami pun memberikan layanan free hotspot untuk masyarakat sepanjang 15 km, yang kami tempatkan di lokasi sepanjang turapan sungai Mahakam, di mana biasanya masyarakat bersantai di sore dan malam hari, terang Rita.

Program-program di atas tentunya diharapkan mampu memberikan dampak yang nyata serta berkelanjutan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan di Kukar, tanpa terkecuali. Dengan kemudahan dalam mengakses dan menyebarkan berbagai informasi melalui program pemasangan 1.000 wi-fi, tentunya masyarakat diajak berperan aktif dalam memberikan info terkait pengawasan pelaksanaan program-program pemerintah di daerah. Sumber:Majalah Gatra (24 Oktober 2013/Kamis, Hal. 97)